- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:21 WIB
: Buku-buku Karya Murid dan Guru SMPN 1 Bogor hasil dari budaya literasi sebagai bagian dari pembiasaan belajar yang menumbuhkan kreativitas dan karakter siswa (Foto; Dok Pasha Yudha Ernowo Infopublik.id)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:36 WIB - Redaktur: Untung S - 136
Bogor, InfoPublik – SMPN 1 Bogor terus menguatkan budaya literasi sebagai bagian dari pembiasaan belajar yang menumbuhkan kreativitas dan karakter siswa. Setiap Rabu pada jam pertama hingga kedua, sekolah ini menggelar kegiatan literasi yang dikemas variatif, mulai dari membaca, menulis, hingga menghasilkan karya buku.
“Anak-anak diarahkan bukan hanya membaca, tapi juga menghasilkan karya. Mereka dibimbing membuat kuisi, pantun, hingga tulisan lain yang kemudian dibukukan. Bahkan guru juga menghasilkan karya dan sudah dibukukan,” jelas Kepala SMPN 1 Bogor, Estiza Septiana, saat ditemui di Sekolah Jumat, (29/8/2025).
Lanjut Estiza, buku-buku karya siswa dan guru tersebut tidak hanya bernilai akademis, tetapi juga ekonomis. Sekolah memfasilitasi agar buku bisa dipublikasikan, bahkan ditawarkan kepada orang tua dan masyarakat. “Dengan begitu, ada nilai tambah bagi anak dan guru. Kreativitas mereka terwadahi, hasilnya nyata, dan bisa memberikan manfaat luas,” tambah Estiza.
Menurutnya, produk literasi siswa paling banyak berupa kumpulan pantun dari berbagai kelas yang kemudian dihimpun menjadi satu buku. Sementara itu, para guru juga menuangkan inovasi pembelajaran dalam bentuk buku praktik baik (best practice).
Estiza menekankan, pengembangan literasi tidak hanya membangun kompetensi siswa, tetapi juga mengasah daya inovasi guru. “Yang berkembang bukan hanya anak, guru juga harus ikut maju. Guru-guru di SMPN 1 Bogor kompetitif, inovatif, dan saling menginspirasi. Tinggal digerakkan saja, hasilnya sudah terlihat,” ujarnya.
Kegiatan literasi di SMPN 1 Bogor sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) yang mendorong pendidikan berkarakter, kreatif, inovatif, serta humanis. Literasi bukan hanya kegiatan rutin, tetapi ruang tumbuh bagi generasi muda agar lebih mandiri, peduli, unggul, dan mampu berdaya saing.
“Alhamdulillah, melalui gerakan literasi, baik siswa maupun guru di SMPN 1 Bogor mampu menghadirkan karya yang bisa dinikmati dan dibagikan kepada masyarakat. Ini menjadi bukti nyata sekolah sebagai ekosistem pembelajaran yang hidup,” tutup Estiza.