- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Bincang-bincang Insentif Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat secara daring
Oleh MC KAB GAYO LUES, Sabtu, 14 Oktober 2023 | 16:08 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 84
Gayo Lues, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Gayo Lues ikuti bincang-bincang insentif tahun berjalan kinerja peningkatan kesejahteraan masyarakat tahun 2023 secara daring di ruang kerja bupati, Jumat (13/10/2023).
Bincang-Bincang dengan seluruh pemerintah se Indonesia tersebut dihadiri oleh, Plt sekretaris daerah dan kepala dinas terkait yang ada di Kabupaten Gayo Lues.
Direktur Dana Desa, Insentif, Otonomi Khusus dan Keistimewaan Jaka Sucipta dalam pembukaannya mengatakan, pemberian insentif fiskal kepada daerah bertujuan untuk mengapresiasi pemerintah daerah serta memotivasi daerah untuk berkinerja dengan baik dan berkompetisi dengan daerah sekitarnya.
"Insentif fiskal daerah ini, merupakan salah satu instrumen dari transfer ke daerah untuk menciptakan iklim kompetis yang sehat," ujarnya.
Lanjutnya, pemberian insentif fiskal juga merupakan bentuk penghargaan terhadap daerah yang telah membantu pemerintah pusat menyelesaikan target nasional seperti penurunan stunting, pengendalian inflasi, penurunan kemiskinan dan pemakaian produk dalam negeri.
Jelasnya, anggaran yang dialokasikan untuk insentif fiskal tahun 2023 yaitu sebesar Rp8 triliun. Tidak hanya di alokasikan untuk kinerja tahun sebelumnya, Namun akan di alokasikan juga untuk kinerja tahun berjalan.
"Selain digunakan untuk ke empat prioritas nasional tersebut, insentif tahun berjalan diberikan dalam rangka untuk mendorong percepatan belanja daerah. Ini adalah yang sangat penting, karena kita ketahui bahwa belanja pemerintah masih menjadi tumpuan utama untuk pertumbuhan daerah, terutama daerah-daerah yang PAD nya sangat kecil," jelasnya.
Ia juga mengatakan, untuk kinerja tahun berjalan anggaran insentif yang akan dialokasikan sebesar Rp4 triliun.
"Rp1 triliun digunakan untuk insentif fiskal pengendalian inflasi yang akan kami berikan dalam tiga tahap. Tahap pertama sudah diberikan dan di akhir bulan ini kita akan memberikan insentif untuk inflasi tahap kedua," tambahnya.
Ia juga mengatakan, daerah yang telah menerima insentif fiskal pada tahap pertama belum tentu mendapatkan kembali pada tahap kedua.
"Dari 33 daerah yang menerima insentif di tahap pertama, hanya 5 daerah yang kembali mendapatkan insentif pada tahap kedua. Ini memberi pesan bahwa ini sangat kompetitif jadi, untuk daerah yang belum mendapatkan insentif pada tahap pertama dan kedua masih memiliki peluang pada tahap ketiga. Untuk itu, jangan kendor kinerja di daerah," tuturnya.
Ia mengatakan, indikator penilaian pemberian insentif kesejahteraan masyarakat tersebut dilihat dari penurunan angka stunting, penghapusan kemiskinan ekstrim, penggunaan produk dalam negeri dan kualitas belanja atau percepatan belanja daerah.
(Zubaidah/Diskominfo Gayo Lues)