Dinkes Padang Tegur Tujuh Klinik yang Belum Laporkan Kasus TBC

:


Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 16 Desember 2024 | 06:32 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 294


Padang, InfoPublik – Tuberculosis (TBC) masih menjadi ancaman serius karena tingkat penularannya yang tinggi dan dampaknya yang mematikan. Salah satu upaya utama memutus mata rantai penularan adalah dengan menemukan dan mengobati kasus TBC secara cepat. Namun, upaya ini memerlukan partisipasi aktif dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Subkoordinator Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, Evawestari, menyampaikan keprihatinannya karena masih ada tujuh klinik di Kota Padang yang belum melaporkan kasus TBC.

“Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 67 Tahun 2016, setiap klinik wajib mencatat dan melaporkan kasus TBC. Namun, tujuh klinik di Padang hingga kini belum melaporkan kasus terduga TBC,” ujar Evawestari, melalui keterangan pers pada Minggu (15/12/2024).

Tujuh klinik tersebut meliputi Klinik Murni Elok, Klinik PT Semen Padang, Klinik Regita Materniti, Klinik Rahmi Hatta, Klinik Lanud Sutan Sjahrir, Klinik BPK Sumbar, dan Klinik Mayana Medika Center. Padahal, seluruh klinik tersebut telah diberikan pelatihan tentang cara pelaporan kasus melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB).

“Pelaporan ini penting untuk memastikan penanganan dan pencegahan penularan TBC. Kami akan melakukan pembinaan langsung kepada klinik yang belum melaporkan,” tegas Evawestari.

SITB adalah sistem berbasis online yang memudahkan fasyankes dalam mencatat dan melaporkan kasus TBC. Fasilitas kesehatan dapat mengintegrasikan sistem informasi mereka dengan SITB untuk memastikan pelaporan berjalan efisien dan terstandarisasi.

Evawestari juga menekankan bahwa keterlibatan aktif seluruh fasyankes dalam melaporkan kasus TBC merupakan bagian dari program prioritas pemerintah dalam memerangi penyakit menular ini.

“Kami mengimbau semua fasyankes di Padang untuk terlibat aktif dalam penemuan dan pelaporan kasus TBC melalui SITB. Ini adalah langkah penting untuk mengendalikan penyebaran TBC di masyarakat,” katanya.

Terkait ketujuh klinik yang belum melaporkan, Dinkes Padang akan segera mengunjungi fasilitas tersebut untuk memberikan pembinaan. Pendekatan awal akan dilakukan secara persuasif sesuai Peraturan Wali Kota (Perwako) Nomor 36 Tahun 2017 yang telah direvisi melalui Perwako Nomor 63 Tahun 2019.

“Jika tidak ada perubahan, langkah selanjutnya akan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku,” tambahnya.

Saat ini, angka penemuan kasus TBC di Kota Padang mencapai 4.100 orang. Dinas Kesehatan juga mendorong perkantoran untuk melakukan skrining TBC terhadap karyawan yang memiliki risiko tinggi sebagai langkah pencegahan.

“Kami mengajak semua pihak, termasuk fasyankes dan perkantoran, untuk berkontribusi aktif dalam program penanggulangan TBC ini,” tutupnya.

 

(MC Padang / Junee)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
DLH Padang Perkuat Pengelolaan Sampah dan Bank Sampah untuk Raih Adipura
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:33 WIB
Wali Kota Padang Dorong Smart City Berbasis Nilai Sosial dan Budaya
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:18 WIB
Disdukcapil Padang Kejar Target 60 Persen Anak Miliki KIA Akhir 2025
  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:19 WIB
Mendagri Minta Kepala Daerah Optimalkan Kewenangan Pemberantasan TBC
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:49 WIB
Iqbal Saputra Harumkan Padang lewat Kemenangan Half Marathon Bali
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:46 WIB
Ketahanan Pangan Padang Terjaga, Produksi Padi Capai Hampir 20 Ribu Ton
-->