- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:43 WIB
:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Senin, 10 Februari 2025 | 16:09 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 306
Bandung, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Pemkot Cimahi untuk membahas strategi pengelolaan sampah di Bandung Raya.
Rakor yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, guna menyinkronkan langkah-langkah dalam mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
"Kami telah merancang strategi agar TPA Sarimukti bisa bertahan hingga tahun 2027. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa menjadi masalah lingkungan yang serius," ujar Herman usai Rakor di Pendopo Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (8/2/2025).
Sekda Jabar, Herman Suryatman, menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dimulai dari rumah tangga, agar volume sampah yang dikirim ke TPA dapat dikurangi secara signifikan.
Beberapa langkah yang didorong oleh Pemprov Jabar, antara lain:
"Pemda Kota Bandung harus mencari solusi terbaik untuk menangani sampah, terutama sejak dari sumbernya, yakni di rumah tangga," tegas Herman.
Saat ini, Kota Bandung mengirimkan lebih dari 140 ritase sampah per hari ke TPA Sarimukti, sementara Kota Cimahi menyumbang lebih dari 17 ritase per hari.
Pemerintah daerah menargetkan penurunan angka ini dalam 30 hari ke depan dengan mengoptimalkan TPS3R dan TPST di Bandung serta Cimahi.
Dengan adanya strategi ini, diharapkan pengelolaan sampah di Bandung Raya semakin efektif, serta kelestarian lingkungan di sekitar TPA Sarimukti dapat terjaga hingga 2027.
Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, mengungkapkan bahwa sejak akhir Januari 2025, volume sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti meningkat secara signifikan.
Untuk sementara waktu, disepakati adanya penambahan lima ritase sampah per hari dari Kota Bandung hingga 9 Maret 2025 guna mengurangi tumpukan sampah di kota.
"Tadi sudah disepakati bahwa Kota Bandung akan menambah lima ritase pembuangan ke Sarimukti untuk sementara waktu," ujar Koswara.
Namun, sebagian besar sampah di Kota Bandung tetap harus dikelola secara mandiri di tingkat kewilayahan dengan memanfaatkan TPS3R dan TPST.
"Sampah yang tidak bisa dikirim ke TPA harus dikelola secara mandiri di tingkat kewilayahan. Ini akan kita jalankan bersama seluruh stakeholder," jelas Koswara.