- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:13 WIB
:
Oleh MC KAB BULELENG, Jumat, 28 Februari 2025 | 15:49 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 229
Buleleng, Infopublik – Pemerintah Kabupaten Buleleng, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), baru-baru ini menggelar Forum Perangkat Daerah sebagai langkah awal dalam merancang kebijakan kesehatan untuk tahun 2026. Forum ini bertujuan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) yang menyelaraskan program kesehatan dengan perencanaan pembangunan daerah, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna memastikan keberlanjutan transformasi layanan kesehatan di Buleleng.
Forum ini dilaksanakan pada Jumat (28/2/2025), bertempat di Ruang Rapat Dinkes Buleleng, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk pejabat pemerintah daerah dan instansi terkait.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Nyoman Budiastawan, menyoroti pentingnya pengembangan layanan kesehatan yang lebih merata, terutama mengingat kondisi topografi Buleleng yang beragam, dengan banyak wilayah berbukit dan terpencil.
Nyoman Budiastawan menyampaikan bahwa meskipun Buleleng memiliki sejumlah fasilitas kesehatan yang memadai—terdiri dari tiga rumah sakit pemerintah, satu rumah sakit tentara, lima rumah sakit swasta, 20 puskesmas, dan 72 puskesmas pembantu—akses layanan kesehatan di daerah terpencil masih menjadi tantangan. Oleh karena itu, pemerintah daerah terus berupaya memperbaiki kualitas dan kuantitas tenaga medis, yang menjadi salah satu fokus utama dalam forum ini.
"Saat ini, rasio tenaga medis, terutama dokter spesialis dan umum, masih perlu diperbaiki. Oleh karena itu, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan menjadi prioritas kami dalam mendorong transformasi pelayanan kesehatan di Buleleng," ujar Budiastawan.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Dinkes Buleleng merancang beberapa program strategis yang diharapkan dapat mempercepat transformasi layanan kesehatan. Salah satu program utama yang diusung adalah alokasi anggaran untuk membiayai iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi masyarakat miskin. Selain itu, Dinkes juga berkomitmen untuk melakukan sinkronisasi penyelenggaraan JKN antara BPJS Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan guna memastikan akses layanan kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau.
Budi Astawan juga menekankan pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, yang diharapkan dapat terwujud melalui pelatihan dan penambahan tenaga medis, terutama di daerah-daerah terpencil. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pemerataan layanan kesehatan di seluruh wilayah Buleleng.
Selain itu, pengembangan fasilitas kesehatan juga menjadi agenda penting dalam forum ini. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas, termasuk peningkatan fasilitas di puskesmas dan rumah sakit, pemenuhan alat kesehatan, serta upaya untuk meraih akreditasi fasilitas medis.
Dalam konteks kesehatan ibu dan anak, Dinkes Buleleng berencana untuk menurunkan angka stunting serta menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dengan pendekatan holistik. Program ini mencakup pemantauan gizi ibu hamil hingga perbaikan pola makan anak-anak di Buleleng.
Dinkes Buleleng juga fokus pada upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dengan mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, dan malaria. Selain itu, memastikan masyarakat mendapatkan akses terhadap obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas juga menjadi prioritas dalam forum ini.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Buleleng menegaskan bahwa pembangunan kesehatan harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan yang inklusif, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
"Melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, kami optimis dapat meningkatkan layanan kesehatan di Buleleng. Harapannya, masyarakat semakin mandiri dalam menjaga kesehatannya, sehingga tercipta SDM unggul dan kompetitif di masa depan," pungkasnya.
Dengan adanya forum ini, diharapkan Kabupaten Buleleng dapat terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang merata, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya dalam jangka panjang. (MC Kab.Buleleng/Mdy)