Bupati Aceh Tengah Wajibkan Penggunaan Bahasa Gayo dan Pakaian Kerawang Setiap Kamis

: Bupati Aceh Tengah, Haili YogaRapat teknis bersama Majelis Adat Gayo dan SKPK terkait di Ruang Kerja Bupati Aceh Tengah pada Rabu (12/3/2025).


Oleh MC KAB ACEH TENGAH, Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:31 WIB - Redaktur: Juli - 297


Takengon, InfoPublik – Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga mengeluarkan kebijakan baru yang mewajibkan penggunaan bahasa Gayo dan pakaian kerawang setiap Kamis.

Kebijakan itu bertujuan untuk melestarikan budaya Gayo dan menghidupkan kembali tradisi leluhur yang menjadi identitas masyarakat Gayo.

Kebijakan tersebut diumumkan dalam rapat teknis bersama Majelis Adat Gayo dan SKPK terkait, di Ruang Kerja Bupati Aceh Tengah, Rabu (12/3/2025).

Dalam kebijakan yang tertuang di Surat Edaran Bupati Aceh Tengah, Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga menegaskan pentingnya melestarikan budaya Gayo, bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

"Bahasa dan pakaian tradisional adalah bagian dari jati diri kita. Melalui kebijakan ini, kami ingin menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya Gayo dan memastikan warisan leluhur tetap lestari," ujar Haili Yoga.

Kebijakan ini berlaku untuk seluruh instansi pemerintahan, sekolah, lembaga daerah, perbankan, BUMN, BUMD, perusahaan swasta, serta sektor perhotelan di Kabupaten Aceh Tengah.

Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan untuk menggunakan bahasa Gayo dan mengenakan pakaian kerawang setiap Kamis. Sementara itu, masyarakat umum dianjurkan untuk turut berpartisipasi dalam pelestarian budaya ini.

Makna Filosofis di Balik Pakaian Kerawang Gayo

Pakaian kerawang Gayo bukan hanya sekadar busana tradisional, tetapi juga mengandung makna filosofis yang dalam. Motif khas pakaian kerawang mencerminkan nilai-nilai luhur seperti kebersamaan, keberanian, dan kearifan lokal masyarakat Gayo.

Penggunaan pakaian kerawang ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya serta mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat.

Di samping pakaian tradisional, bahasa Gayo juga menjadi fokus dalam kebijakan ini. Bahasa Gayo, yang semakin jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan dapat kembali populer, terutama di ruang publik dan lingkungan kerja.

"Bahasa yang tidak digunakan akan hilang seiring waktu. Itulah sebabnya kami ingin membiasakan kembali penggunaan bahasa Gayo, agar budaya ini tidak punah," tambah Haili Yoga.

Dengan adanya kebijakan ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Gayo di tengah arus modernisasi.

Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan bahasa dan pakaian tradisional sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai seremonial belaka. "Mari kita bersama-sama menjaga budaya Gayo. Bukan hanya untuk kita hari ini, tetapi untuk anak cucu kita di masa depan," tegas bupati.

Kebijakan ini menjadi langkah nyata dalam menghidupkan kembali identitas budaya Gayo di Aceh Tengah. Kini, setiap hari Kamis akan menjadi momen kebanggaan bagi masyarakat Aceh Tengah untuk merayakan dan menunjukkan warisan budaya mereka.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 04:41 WIB
Wabup Nagan Raya: KUA-PPAS 2026 Selaras Kebijakan Nasional
  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 19:16 WIB
Adat sebagai Fondasi Sosial, Wabup Nagan Raya Dorong Pelestarian Tradisi Aceh
  • Oleh Tri Antoro
  • Minggu, 17 Agustus 2025 | 11:30 WIB
Pesan Persatuan dari Pakaian Adat: Prabowo Betawi, Gibran Gayo
  • Oleh MC KAB ACEH JAYA
  • Sabtu, 16 Agustus 2025 | 10:22 WIB
Aceh Jaya Gelar Zikir Akbar Peringati Dua Dekade Perdamaian Aceh
  • Oleh MC KOTA SABANG
  • Rabu, 16 Juli 2025 | 14:24 WIB
BBPSDMP Kominfo Medan Gelar Digital Talent Scholarship di Kota Sabang
  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Senin, 14 Juli 2025 | 23:24 WIB
Hari Pertama Sekolah, Bunda PAUD Nagan Raya Kunjungi sejumlah Sekolah
-->