Laboratorium Moderasi Beragama, Wadah Baru untuk Membentuk Santri yang Bijak dan Toleran

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 18 April 2025 | 13:56 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Lumajang, InfoPublik – Sebuah langkah maju dalam membentuk generasi muda yang cerdas, toleran, dan berwawasan kebangsaan kembali lahir dari dunia pesantren. Pesantren Terpadu Al Fauzan di Desa Labruk Lor resmi meluncurkan Laboratorium Moderasi Beragama, Kamis (17/4/2025), yang diharapkan menjadi ruang produktif pembentukan karakter santri sebagai agen perdamaian di tengah masyarakat yang beragam.

Peresmian laboratorium tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati atau yang akrab disapa Bunda Indah. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kehadiran laboratorium tersebut sebagai simbol komitmen untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan sikap keberagamaan yang bijak.

"Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan lahirnya sebuah ikhtiar besar dari Pesantren Terpadu Al Fauzan dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada generasi muda," ujar Bunda Indah dengan penuh haru.

Lebih dari sekadar fasilitas, Laboratorium Moderasi Beragama dipandang sebagai sarana edukatif yang membentuk cara pandang santri agar mampu bersikap adil, inklusif, dan terbuka terhadap perbedaan, tanpa kehilangan akar nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

"Moderasi beragama adalah jalan tengah, bukan ekstrem kanan atau kiri. Ia menjadi pondasi penting dalam menjaga harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara," tegasnya.

Bunda Indah juga memberikan apresiasi tinggi kepada Pesantren Al Fauzan yang telah menjadi pelopor dalam pendidikan karakter berbasis nilai-nilai moderasi. Ia meyakini, langkah ini akan membawa dampak besar bagi pembangunan masyarakat yang damai dan berkeadaban.

"Saya sangat mengapresiasi inisiatif Pesantren Terpadu Al Fauzan yang mengambil peran aktif dalam pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan melalui pendekatan yang inklusif dan penuh kedamaian," pungkasnya.

Kehadiran Laboratorium Moderasi Beragama ini menjadi secercah cahaya harapan di tengah tantangan zaman yang kerap menguji nilai persatuan. Pesantren pun bukan hanya tempat belajar ilmu agama, tetapi juga rumah besar yang menanamkan nilai kemanusiaan, persaudaraan, dan cinta tanah air. (MC Kab/ Lumajang/Ard/An-m)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:15 WIB
Komitmen Wabup Lumajang: Bangun Budaya Aman dan Guyub Rukun di Desa
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Trantibum Adalah Fondasi Pembangunan dan Kesejahteraan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:08 WIB
Penyuluh KUA Rowokangkung Harumkan Nama Lumajang di Ajang Penais Award 2025
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:03 WIB
WBS Jadi Mekanisme Penting, Pemkab Lumajang Perkuat Pengawasan Gratifikasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:01 WIB
Sinergi Tiga Elemen, Wujudkan Generasi Muda Cerdas dan Berkeadaban
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:19 WIB
Pemkab Lumajang Permudah Perizinan, Iklim Investasi Kian Kondusif
-->