- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 23 April 2025 | 00:19 WIB - Redaktur: Juli - 1K
Lumajang, InfoPublik – Dalam semangat memperingati Hari Bumi 2025, Dinas Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menggelar apel peringatan dengan pesan yang kuat: hemat energi bukan lagi pilihan, tapi kewajiban bersama.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor DLH Lumajang, Selasa (22/4/2025) ini menjadi momentum reflektif dan ajakan kolektif untuk melindungi bumi dari krisis lingkungan yang semakin nyata.
Kepala DLH Lumajang, Hertutik, dalam sambutannya menekankan bahwa penggunaan energi, khususnya energi terbarukan, harus disikapi dengan bijak. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengubah pola pikir dari konsumtif menjadi bertanggung jawab terhadap lingkungan.
“Hari Bumi kali ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan kecil berdampak besar. Menghemat listrik, mengurangi plastik sekali pakai, serta mendukung energi bersih dan terbarukan adalah bentuk nyata kecintaan kita pada bumi,” ujar Hertutik.
Menurutnya, energi dari matahari, air, dan angin bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga menjadi harapan masa depan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang merusak lingkungan. Namun, kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci agar transformasi ini berjalan berkelanjutan.
DLH Lumajang juga mendorong berbagai pihak mulai dari rumah tangga, pelaku usaha, hingga institusi pendidikan untuk memulai dari hal-hal sederhana: mematikan lampu saat tidak digunakan, menggunakan transportasi ramah lingkungan, mengurangi pemborosan air, hingga memilah sampah organik dan anorganik.
“Menjaga bumi tidak harus menunggu langkah besar. Mulailah dari rumah kita sendiri,” tambah Hertutik.
Apel Hari Bumi ini bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen nyata DLH Lumajang untuk memperkuat literasi lingkungan dan membangun budaya ramah lingkungan yang lebih kuat di tengah masyarakat.
Tumbuhkan Harapan, Bukan Polusi
Melalui kegiatan ini, DLH Lumajang ingin menanamkan bahwa Hari Bumi bukan hanya peringatan tahunan, melainkan pengingat bahwa bumi adalah titipan yang harus dirawat bersama, bukan diwariskan dalam keadaan rusak.
Dengan kesadaran yang tumbuh sejak hari ini, diharapkan Kabupaten Lumajang dapat menjadi salah satu wilayah yang memimpin gerakan transisi energi dan gaya hidup berkelanjutan di tingkat lokal. (MC Kab. Lumajang/RAA/An-m)