Gresik Tanam 1.000 Mangrove, Kolaborasi Selamatkan Pesisir dan Turunkan Emisi

:


Oleh MC KAB GRESIK, Selasa, 6 Mei 2025 | 07:37 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 224


Gresik, Infopublik — Pemerintah Kabupaten Gresik bersama PT Wilmar Nabati Indonesia menanam 1.000 bibit mangrove Rhizophora mucronata di kawasan wisata mangrove Karangkiring. Aksi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025 sekaligus menjadi bagian dari program 100 Hari Nawaksara Bupati dan Wakil Bupati Gresik periode 2025–2030.

Penanaman mangrove ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan komunitas lokal dalam menghadapi tantangan perubahan iklim serta memperkuat ekosistem pesisir. Sebanyak 111 peserta dari berbagai kalangan turut ambil bagian dalam kegiatan ini.

Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, menyatakan bahwa wilayah pesisir seperti Gresik membutuhkan langkah-langkah strategis yang berkelanjutan, salah satunya rehabilitasi mangrove.

“Mangrove bukan hanya pelindung alami dari abrasi, tetapi juga memiliki kapasitas menyerap karbon 4 hingga 5 kali lebih besar daripada hutan tropis daratan. Ini solusi konkret untuk menurunkan emisi karbon di wilayah pesisir kita,” ujar Alif, Senin (5/5/2025).

Selain aspek lingkungan, Wabup Alif juga menilai kawasan Karangkiring memiliki potensi besar sebagai destinasi ekowisata edukatif yang dapat memberdayakan ekonomi masyarakat lokal.

Senada dengan itu, Sekda Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar simbolik, melainkan bagian dari strategi besar Pemkab Gresik dalam menekan emisi gas rumah kaca berbasis blue carbon.

“Penanaman mangrove adalah kontribusi nyata dalam target penurunan emisi karbon nasional. Ini mendukung pilar 'Pesona Gresik' dalam Nawaksara, yang mendorong revitalisasi dan pengembangan kawasan ekowisata berkelanjutan,” jelasnya.

Data Aksara 2024 mencatat, potensi penurunan emisi dari mangrove di Gresik mencapai 2,31 juta ton CO₂ ekuivalen, dari total estimasi emisi sekitar 10,2 miliar ton CO₂ ekuivalen. Angka ini menunjukkan dampak signifikan dari pemulihan kawasan pesisir.

Business Unit Head PT Wilmar Nabati Indonesia, Ridwan Brandes Nainggolan, menyatakan bahwa pihaknya telah menanam sekitar 10.000 pohon mangrove sejak 2016 dan akan terus berkomitmen menanam lebih banyak setiap tahunnya.

“Kami bangga bisa berkolaborasi dalam pelestarian lingkungan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan yang juga memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, Sri Subaidah, menambahkan bahwa mangrove memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, sebagai rumah bagi berbagai spesies, pelindung garis pantai, dan penopang ketahanan iklim serta kesejahteraan masyarakat.(nnd/sin)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Selasa, 1 Juli 2025 | 19:06 WIB
Pembangunan Riau Harus Inklusif dan Berwawasan Lingkungan
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 9 Juni 2025 | 10:11 WIB
PLN UID Jatim Tanam 3.000 Pohon Cemara untuk Jaga Ekosistem Bromo
  • Oleh MC KAB GRESIK
  • Sabtu, 17 Mei 2025 | 10:57 WIB
Gresik Tegaskan Penerimaan Siswa Baru Tanpa Suap dan Pungli
-->