- Oleh MC KAB BLORA
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 08:07 WIB
: Rapat koordinasi lintas instansi memastikan kelancaran pelayanan pemberangkatan 970 orang jemaah calon haji (JCH) asal Gorontalo melalui Embarkasi Haji Antara (EHA) Makassar.
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 8 Mei 2025 | 10:25 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 220
Makassar, InfoPublik – Rapat koordinasi lintas instansi memastikan kelancaran pelayanan pemberangkatan 970 orang jemaah calon haji (JCH) asal Gorontalo melalui Embarkasi Haji Antara (EHA) Makassar.
Para jemaah terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter) yaitu kloter 28, 30, dan 32, dengan jadwal keberangkatan pada 21, 22, dan 24 Mei 2025, dengan menggunakan pesawat charter Lion Air Boeing 777-300K.
Hal tersebut disampaikan Kasubbid Badan Penghubung Provinsi Gorontalo di Makassar, Agung Sugiarto, Selasa (6/5/2025).
"Koordinasi juga dilakukan dengan pihak pengelola bus (Gapura), pihak keamanan, serta tim kesehatan," kata Agung Sugiarto.
Agung mengatakan, koordinasi itu telah menghasilkan beberapa poin aksi, antara lain finalisasi jadwal penerbangan, validasi fasilitas catering, serta konfirmasi kesiapan gate internasional.
"Seluruh pihak berharap keberangkatan jamaah haji dari Gorontalo tahun ini dapat berlangsung lancar, aman, dan penuh kekhusyukan," ujarnya.
Rapat yang dihadiri perwakilan Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Perhubungan M Jamal Nganro, Kepala Dinas Kesehatan Anang Otoluwa, Plt Karo Pemkesra, Kasubbid Badan Penghubung Makassar Moh Agung Sugiarto, otoritas bandara Wil V SHIAM, Angkasa Pura 1 Bandara Sultan Hasanudin, Garuda Indonesia, Lion Air, PPIH, Imigrasi, dan Bea Cukai. Mereka menitikberatkan pada sinergitas layanan agar jemaah merasa nyaman dan tersenyum selama proses keberangkatan.
Pihak Angkasa Pura 1 Bandara Sultan Hasanudin menyampaikan kesiapan infrastruktur dan teknis operasional, termasuk penggunaan gate internasional 7 dan 8, serta alur kedatangan dan keberangkatan jemaah melalui fit bridge avio.
Dalam rapat itu, perwakilan Kementerian Agama mengatakan transit selama 6 jam akan dikelola dengan layanan yang dirancang khusus untuk mengurangi kelelahan jamaah.
Tantangan seperti potensi konflik jadwal dengan penerbangan internasional dan kenyamanan jamaah menjadi perhatian utama. Untuk itu, dilakukan sejumlah langkah seperti simulasi alur keberangkatan dan briefing akhir tim pendukung.
(mcgorontaloprov/agung)