Gubernur Gorontalo Serap Aspirasi Petani Tambak

: Salah satu petani tambak Mohamad Malongi saat mengeluhkan susahnya pupuk untuk nelayan kepada Gubernur Gusnar Ismail pada kunjungan kerjanya di PT Kimci Jaya Bersaudara di Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Selasa, (13/5/2025). Foto – Nova Diskominfotik


Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 14 Mei 2025 | 10:22 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 273


Pohuwato, InfoPublik – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail menyatakan, petani tambak juga memerlukan pupuk layaknya komoditas pertanian lainnya seperti kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi, dan kakao yang mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Gusnar, usai melakukan kunjungan kerja PT Kimci Jaya Bersaudara di Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Selasa, (13/5/2025).

“Masukan ini sangat penting bagi saya. Saat bertemu dengan menteri nanti, saya tidak hanya datang untuk berfoto, tetapi membawa aspirasi rakyat. Selama ini pupuk hanya disediakan untuk padi dan jagung, padahal budidaya ikan seperti bandeng juga butuh pupuk. Ini harus kita perjuangkan agar masuk dalam program pemerintah,” kata Gusnar.

Terkait masalah pemasaran, Gusnar  akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan di Morowali dan PT Pani Gold. 

“Kita ingin agar industri bisa hidup berdampingan dengan masyarakat. Kalau tidak, akan terjadi ketimpangan. Jadi kami akan terus berupaya agar hasil dari PT Kimchi bisa dijual ke berbagai perusahaan – perusahaan yang juga banyak mempekerjakan tenaga kerja,” tegas mantan Wagub Gorontalo era Fadel Muhammad itu.

Salah satu perwakilan petani tambak bandeng, Mohammad Malongi, menyoroti persoalan klasik yang masih dihadapi pelaku usaha budidaya, yakni metode budidaya tradisional dan sulitnya akses terhadap pupuk.

Menurutnya, meskipun produktivitas sangat bergantung pada pupuk, namun kebijakan distribusi pupuk dari Kementerian Pertanian masih hanya menyasar petani tanaman pangan seperti jagung.

“Harapan kami, bapak gubernur bisa memperjuangkan agar petambak juga mendapatkan kuota pupuk. Ini penting untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya di daerah kami,” ujar Malongi.

Sementara itu, Melki Lulumutu, pelaku usaha pengolahan hasil perikanan dari Desa Patuhu, Kecamatan Randangan, menyampaikan hambatan dalam aspek pemasaran. Ia mengaku telah beberapa kali mencoba memasarkan produk olahan seperti udang dan bandeng ke industri di Morowali, namun selalu gagal dalam seleksi pengiriman sampel.

“Kami mohon bantuan pemerintah agar bisa difasilitasi dalam hal pemasaran ke luar daerah. Kami yakin produk kami memiliki kualitas,” ungkap Melki. (mcgorontalorov/echin)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
Pemprov Gorontalo Gandeng Alumni IMM Cetak SDM Unggul
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:23 WIB
Gorontalo Galakkan Program Pekarangan Pangan Bergizi untuk Ketahanan Pangan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 20:57 WIB
Tingkatkan Kewaspadaan. Gorontalo Gelar Rakortek untuk Cegah Potensi Wabah
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 20:26 WIB
Realisasi Janji Pilkada, Pemprov Gorontalo Salurkan Bantuan UMKM Tahap II
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 20:13 WIB
Ketua TP PKK Ajak Kader Jadi Motor Penggerak Masyarakat
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 09:54 WIB
15 Pos Belanja Daerah Akan Diefisiensikan Tahun 2026
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:56 WIB
Dana Transfer Menyusut, Gorontalo Fokuskan Anggaran pada Dua Program Prioritas
-->