Merayakan Panen dan Perdamaian: Tradisi Undhuh-Undhuh Satukan Warga Lumajang

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Minggu, 18 Mei 2025 | 21:46 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K


Lumajang, InfoPublik – Tradisi Undhuh-undhuh atau tasyakuran masa panen di Desa Tunjungrejo menghidupkan kearifan lokal dan semangat kebersamaan warga.

Sebanyak 26 Kelompok Rukun Warga (KRW) mengarak hasil bumi dalam anyaman bambu dan daun pisang menuju Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Tunjungrejo. Iringan kidung dan doa berbahasa Jawa mengiringi langkah mereka, menciptakan suasana sakral sekaligus syahdu, menegaskan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Tokoh Agama, Sutrijo, mengingatkan bahwa bumi dan seluruh isinya adalah milik Tuhan. “Kita diberi amanah untuk menjaga dan merawatnya dengan rasa hormat,” kata Sutrijo  di Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang pada Minggu (18/5/2025).

Nilai-nilai ini menjadi inti dari perayaan Undhuh-undhuh menghargai hasil bumi dan mempererat persaudaraan.

Tak sekadar ritual keagamaan, Undhuh-undhuh juga menjadi ajang budaya yang memperkuat nilai gotong royong dan solidaritas. Usai ibadah, warga menggelar bazar hasil bumi, di mana hasil panen dijual kembali untuk memperkuat ekonomi komunitas dan menumbuhkan semangat berbagi.

Tradisi ini juga diramaikan oleh tokoh lintas agama dan pemerintahan yang menunjukkan wajah toleransi dan kerukunan yang telah lama menjadi kekuatan Desa Tunjungrejo.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Lumajang, Paiman, mengapresiasi semangat warga dalam menjaga warisan budaya. “Tradisi ini harus dijaga agar tidak hilang dari generasi mendatang. Undhuh-undhuh adalah identitas kita sekaligus potensi wisata berbasis budaya,” ujarnya.

Sari, warga  Desa Tunjungrejo, menyebut Undhuh-undhuh sebagai ajang untuk bersyukur dan menghargai perbedaan. “Kami belajar bekerja sama tanpa melihat latar belakang,” tuturnya.

Ketua Panitia, Darmo Swasono, menyampaikan bahwa nilai-nilai syukur, kerja keras, dan toleransi menjadi kekuatan utama tradisi ini.

“Undhuh-undhuh bukan hanya milik satu komunitas, tapi milik seluruh masyarakat Lumajang. Ini adalah cermin dari kearifan lokal yang harus kita rawat bersama,” tandasnya.

Dengan semangat kebersamaan dan cinta terhadap tanah leluhur, Undhuh-undhuh terus tumbuh sebagai pengingat bahwa harmoni dengan alam dan sesama adalah fondasi kehidupan yang sejahtera.

(MC Kab. Lumajang/Yons/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:15 WIB
Komitmen Wabup Lumajang: Bangun Budaya Aman dan Guyub Rukun di Desa
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Trantibum Adalah Fondasi Pembangunan dan Kesejahteraan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:08 WIB
Penyuluh KUA Rowokangkung Harumkan Nama Lumajang di Ajang Penais Award 2025
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:03 WIB
WBS Jadi Mekanisme Penting, Pemkab Lumajang Perkuat Pengawasan Gratifikasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:01 WIB
Sinergi Tiga Elemen, Wujudkan Generasi Muda Cerdas dan Berkeadaban
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:19 WIB
Pemkab Lumajang Permudah Perizinan, Iklim Investasi Kian Kondusif
-->