- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:12 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 4 Juni 2025 | 10:06 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 175
Pekanbaru, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan bahwa budaya bukan sekadar pertunjukan seremonial, melainkan identitas dan fondasi kehidupan berbangsa.
Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan Festival Seni Budaya Melayu Riau yang berlangsung di Gedung Anjung Seni Idrus Tintin, Kota Pekanbaru, Senin (2/6/2025).
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap terselenggaranya festival, khususnya Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia atas dukungan dan perhatiannya terhadap pengembangan kebudayaan di Riau.
“Festival ini bukan sekadar agenda tahunan. Ini harus menjadi kegiatan berkelanjutan yang menanamkan nilai budaya dalam ingatan dan perilaku generasi muda,” ujarnya.
Gubernur juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap generasi muda yang kian jauh dari akar budaya lokal. Ia mengingatkan kembali pesan tokoh budaya almarhum Datuk Tenas Effendy, “Orang yang kehilangan budaya adalah orang yang kehilangan arah. Budaya bukan untuk disimpan, tapi untuk dijalani.”
Menurutnya, budaya tidak cukup dilestarikan hanya lewat wacana, tetapi harus hadir secara nyata dalam kebijakan pemerintah, ruang publik, sistem pendidikan, dan cara hidup masyarakat.
Sebagai bentuk komitmen, Pemerintah Provinsi Riau akan menata ulang kawasan kota tua sebagai kawasan budaya, serta mengembangkan Kompleks Bandar Serai (eks lokasi MTQ Nasional) termasuk Gedung Idrus Tintin sebagai pusat ekspresi seni yang terbuka dan representatif terhadap identitas Melayu.
Gubernur juga mendorong pendirian Pusat Budaya Islam dan Melayu (Integrated Center) yang menggabungkan nilai-nilai keislaman dan kebudayaan secara harmonis. Selain itu, ia menggagas penyelenggaraan Konferensi Budaya Melayu Serumpun sebagai upaya membangun sinergi budaya antarwilayah.
Ia menambahkan bahwa ketergantungan terhadap sumber daya alam tidak dapat dijadikan satu-satunya pilar pembangunan.
Ia juga mendorong pelibatan budaya lokal dalam sektor industri kreatif agar tidak hanya memperkuat jati diri daerah, tetapi juga memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat.
“Seperti Bali yang bertahan dan maju melalui budayanya, Riau juga bisa membangun peradaban melalui kekayaan budayanya sendiri,” kata Gubernur.
(Mediacenter Riau/ns)