- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Kamis, 5 Juni 2025 | 22:48 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 864
Lumajang, InfoPublik – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan inovatif “Merak Berlipstik” sebagai langkah nyata dalam merespons krisis polusi plastik.
“Merak Berlipstik” merupakan akronim dari Merawat Alam Kita, Bersihkan Lingkungan, Plastiknya Ditinggalin Sedikit-dikit. Gerakan ini bertujuan mendorong perubahan perilaku masyarakat secara bertahap, agar beralih dari penggunaan plastik sekali pakai menuju pola hidup yang lebih ramah lingkungan.
“Kami dari PKK melihat pentingnya menyentuh perubahan dari dalam keluarga. Melalui ‘Merak Berlipstik’, kita ajak ibu-ibu mulai dari rumah sendiri ganti plastik dengan besek, bawa tas belanja sendiri, dan ajari anak-anak untuk tidak buang sampah sembarangan,” ujar Dewi Natalia saat rangkaian kegiatan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ke-52 di Halaman Menara Air Tirtamahameru, Kabupaten Lumajang, Kamis (5/6/2025).
Ia menegaskan bahwa gerakan ini sejalan dengan peran strategis PKK dalam membina keluarga sebagai fondasi perubahan. Karena itu, inovasi ini ditujukan tidak hanya pada individu, tetapi untuk membentuk kesadaran kolektif dalam pola pikir dan gaya hidup.
“Perubahan besar bisa dimulai dari perubahan kecil. Tidak perlu menunggu sempurna, mulai saja sedikit demi sedikit, lalu ajak orang lain ikut serta. Di situlah kekuatan kita sebagai perempuan dan ibu bangsa,” tegasnya.
PKK Lumajang juga telah menggulirkan sejumlah kampanye lingkungan di tingkat dasa wisma dan kecamatan, termasuk pengelolaan bank sampah, pelatihan daur ulang, serta lomba kebersihan lingkungan antar desa.
“Kami ingin inovasi seperti ‘Merak Berlipstik’ tidak berhenti di slogan. Ini harus menjadi gerakan kolektif yang menyatu dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Lumajang,” tambahnya.
Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Lumajang. Sebelumnya, DLH Lumajang juga telah mendistribusikan 1.000 besek bambu ke masjid-masjid untuk menggantikan kantong plastik pada perayaan Iduladha. Upaya lain termasuk penanaman pohon dan edukasi publik melalui media massa.
“Gerakan seperti ini perlu dilaksanakan secara lintas sektor pemerintah, PKK, komunitas, dan media. Semua memiliki peran penting dalam menyelamatkan lingkungan, terutama demi generasi yang akan datang,” tutup Dewi Natalia.
(MC Kab. Lumajang/An-m)