- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 6 Juni 2025 | 05:24 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik — Malam takbir Iduladha 1446 Hijriah di Kabupaten Lumajang menjadi momentum langka yang memadukan spiritualitas dan semangat kebangsaan dalam satu panggung kebersamaan.
Ratusan warga mengumandangkan takbir sekaligus menyaksikan laga penting Tim Nasional Indonesia melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di halaman Pendopo Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang, Kamis (5/6/2025).
Suasana haru dan bangga menyelimuti warga saat layar lebar menayangkan detik-detik kemenangan Garuda. Gol semata wayang dari Ole Romeny melalui titik putih pada menit ke-44 menjadi simbol kebangkitan dan semangat juang bangsa. Riuh Stadion Gelora Bung Karno seolah tersambung langsung dengan semangat masyarakat Lumajang yang bersatu dalam doa dan dukungan.
Acara nonton bareng tersebut diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang sebagai bagian dari perayaan Iduladha yang inklusif dan mempererat solidaritas.
“Malam ini bukan sekadar takbir. Ini malam kemenangan: kemenangan spiritual melalui Iduladha dan kemenangan nasional lewat perjuangan Timnas. Inilah wajah Indonesia yang kita impikan — penuh semangat, bersatu dalam keberagaman, dan bangga akan identitasnya,” ujar Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
Kemenangan 1-0 atas China tidak hanya membawa Indonesia ke posisi ketiga klasemen sementara Grup C dengan 12 poin, tetapi juga membakar semangat nasionalisme di tengah masyarakat. Euforia menyelimuti suasana malam: warga saling bersalaman, meneriakkan yel-yel “Garuda di Dadaku” di sela-sela gema takbir yang syahdu.
Lebih dari sekadar hiburan, kegiatan ini menjadi sarana pemberdayaan masyarakat serta penguatan identitas kolektif. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang berkomitmen menjadikan momentum kebersamaan seperti ini sebagai ruang publik untuk menumbuhkan nilai edukatif, solidaritas sosial, dan rasa cinta Tanah Air yang otentik.
“Silaturahmi seperti ini akan terus kita hidupkan. Ini bagian dari ikhtiar merawat persatuan bangsa dari daerah. Karena Indonesia yang kuat berawal dari masyarakat yang guyub dan bangga akan bangsanya,” tambah Indah.
Malam takbir tahun ini meninggalkan kesan mendalam. Tidak hanya sebagai perayaan religius, tetapi juga sebagai panggung kebangkitan kolektif, di mana gema takbir dan kemenangan Garuda berpadu dalam semangat Indonesia Raya.
(MC Kab. Lumajang/Ad/An-m)