Komitmen Jaga Kelestarian Pesisir, Bupati Banggai Buka Seminar Awal Implementasi Teknologi PEGAR

: Riset Implementasi Teknologi Pemecah Gelombang Ambang Rendah (PEGAR) untuk perlindungan dan reklamasi pantai secara alami di Kabupaten Banggai (foto: MC Banggai)


Oleh MC KAB BANGGAI, Rabu, 18 Juni 2025 | 02:57 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 226


Banggai, InfoPublik - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Banggai mendorong perlindungan dan reklamasi pantai secara alami di Kabupaten Banggai melalui Seminar Awal “Riset Implementasi Teknologi Pemecah Gelombang Ambang Rendah (PEGAR). BRIDA BANGGAI bekerja sama dengan Universitas Sulawesi Tenggara Kendari menyampaikan paparannya mengenai rencana penerapan teknologi PEGAR.

Dalam sambutannya Bupati Banggai Amirudin Tamoreka menyampaikan bahwa Kabupaten Banggai dianugerahi kekayaan sumber daya alam yang luar biasa,antara lain sektor Pertanian, Perikanan, Pariwisata, dan Energi.

“Namun, tantangan kami adalah begaimana mengelola semua ini dengan pendekatan yang ilmiah agar manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.” Ujar Bupati Banggai di Ruang Rapat Khusus Kantor Bupati Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. pada Senin, (16/6/2025),

“Kehadiran Teknologi yang berbasis riset menjadi bukti komitmen kita untuk mengedepankan solusi yang mengacu pada pengetahuan dan teknologi dalam tata kelola lingkungan pesisir.” imbuhnya.

Ketua Tim Tenaga Ahli, Irwan Lakawa, yang juga sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Tenggara Kendari mnjelaskan, Kebupaten Banggai memiliki garis pantai sepanjang 613 kilometer (km), menjadikan wilayah ini kaya akan potensi pesisir, namun sekaligus rentan akan ancaman abrasi dan kerusakan lingkungan. Abrasi Pantai terus mengancam ekositem pesisir dan keberlanjutan kehidupan masyarakat yang menggantungkan hidup pada laut dan sumber daya pesisir.

Kepala BRIDA Andi Nur Syamsi Amir, dalam laporannya menyampaikan teknologi ini telah terbukti mampu mengurangi energi gelombang, memungkinkan pengendapan sedimen secara alami mendukung rehabilitasi mangrove dan terumbu karang dan yang paling penting Berkelanjutan secara Ekologis. Kami juga telah menetapkan lokasi kajian awal ini di Pantai KM 5, Kecamatan Luwuk Selatan. Lokasi ini dipilih karena mengalami tekanan abrasi yang signifikan, namun juga memiliki potensi untuk pemulihan pesisir pantai secara alami.

Bupati Banggai lalu membuka kegiatan Seminar Awal ini dengan resmi dan berharap akan lahir rekomendasi-rekomendasi yang aplikatif dan tepat guna untuk diterapkan dibeberapa wilayah pesisir di Kabupaten Banggai.

Seminar kemudian di mulai dengan pemaparan dari Tim Ahli dari Universitas Sulawesi Tenggara Kendari dan disaksikan oleh Bupati Banggai juga pejabat dari OPD terkait.

Dalam Seminar Awal ini di tetapkan untuk penelitian awal sepanjang 750m di garis pantai KM 5 dan rencana survey untuk Pembuatan PEGAR

(MC KAB. BANGGAI)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:03 WIB
WBS Jadi Mekanisme Penting, Pemkab Lumajang Perkuat Pengawasan Gratifikasi
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:45 WIB
Kerja Nyata dan Efisiensi Anggaran Jadi Kunci Kemajuan Bangsa
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:06 WIB
Pemkab Lumajang Hadirkan Layanan Kesehatan Jemput Bola ke Desa
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:02 WIB
Pemkab Lumajang Luncurkan Program Bebas Pasung 2025, Fokus Pemulihan Humanis
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 11:58 WIB
Setor Madu Jadi Strategi Pemkab Lumajang Perkuat Pelayanan Publik
  • Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 04:35 WIB
Bupati Bangkep: Kehadiran Gubernur Sulteng Bukti Kepedulian terhadap Daerah
  • Oleh MC KAB KUBU RAYA
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 18:16 WIB
Layanan Publik Desa Kian Transparan dengan Sertifikat Elektronik
-->