Antrean Panjang BBM, Wagub Papua Selatan Minta Hiswana Migas Segera Bertindak

: Paskalis Imadawa dan Yoseph Bladib Gebze Membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke-VII DPC Hiswana Migas Papua Selatan di Hotel Halogen,Senin (16/6/2025) Foto : Get/McMrk


Oleh MC KAB MERAUKE, Selasa, 17 Juni 2025 | 07:34 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 279


Merauke, InfoPublik - Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, meminta Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Papua Selatan segera menangani antrean panjang kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Merauke.

Permasalahan itu dinilai semakin memprihatinkan, terutama dengan adanya modifikasi tangki bahan bakar pada kendaraan yang memicu ketidakseimbangan distribusi.

Paskalis menegaskan, antrean kendaraan—khususnya truk—terjadi hampir setiap hari tanpa henti.

Bahkan, banyak kendaraan yang memodifikasi tangki bahan bakar agar bisa mengisi lebih banyak dari kapasitas standar pabrik. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingginya kebutuhan BBM untuk alat mesin pertanian (Alsintan) yang mendukung Program Strategis Nasional (PSN) di Merauke.

"Kita perlu mendata berapa ribu Alsintan yang didatangkan dan berapa besar kebutuhan BBM-nya. Selama ini, hal ini belum terlihat dengan jelas," ujar Paskalis dalam Musyawarah Cabang (Muscab) ke-VII DPC Hiswana Migas Papua Selatan di Hotel Halogen Merauke, Senin (16/6/2025).

Ia juga meminta Bupati Merauke mengeluarkan instruksi agar antrean BBM bisa diatasi sebelum pukul 10.00 WIT. Selain itu, perlu ada penambahan kuota BBM untuk Merauke, mengingat daerah ini menjadi pusat optimalisasi lahan pertanian nasional.

Wagub juga menyoroti ketimpangan harga BBM subsidi di wilayah pedalaman seperti Wanam, Asmat, Mappi, dan Boven Digoel. Meski sama-sama mendapat subsidi, harga BBM di daerah tersebut jauh lebih mahal dibandingkan di Kota Merauke. "Tepat guna dan tepat sasaran masih belum terwujud," tegasnya.

Sistem digitalisasi penjualan BBM juga dinilai belum efektif di Papua. Paskalis berharap Hiswana Migas bisa menjadi lembaga independen yang memberikan sosialisasi transparan kepada masyarakat terkait pendistribusian BBM.

Sementara itu, Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze, menegaskan bahwa pendistribusian BBM merupakan kegiatan vital yang berpengaruh besar terhadap perekonomian daerah. Ia mengakui, kelangkaan dan kemahalan BBM masih sering terjadi, terutama di distrik dan kampung-kampung.

"Kita perlu diskusi dan evaluasi bersama untuk memastikan stok dan harga BBM merata, termasuk di daerah terpencil," kata Yoseph. Ia juga mengapresiasi upaya pendistribusian BBM selama ini, meski masih terkendala infrastruktur transportasi yang kurang memadai.

Dengan adanya PSN, kebutuhan BBM di Merauke diprediksi akan terus meningkat. Oleh karena itu, pemerintah dan mitra terkait harus berkoordinasi untuk mengajukan penambahan kuota ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

"Kita harus pastikan rakyat di pelosok manapun mendapat layanan BBM dengan harga yang sama dan merata," pungkas Yoseph.(McMrk/Get/Ngr)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 25 Agustus 2025 | 20:37 WIB
Pertamina Pastikan Keamanan Pasokan BBM di Papua Tengah sudah Normal
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:47 WIB
Distribusi Tepat Sasaran, Lumajang Dorong Peralihan ke LPG Nonsubsidi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:44 WIB
Gas Melon untuk Rakyat, Pemkab Lumajang Imbau Usaha Gunakan LPG Nonsubsidi
  • Oleh MC KAB MERAUKE
  • Jumat, 8 Agustus 2025 | 10:28 WIB
Pemkab Merauke Perpanjang Kerja Sama Pengelolaan Aset
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 30 Juli 2025 | 20:57 WIB
Pertamina Jamin BBM di Lumajang Aman, Masyarakat Diminta Tak Panik
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 29 Juli 2025 | 20:48 WIB
Pasokan BBM Jalan Terus: Pemkab Lumajang Pantau Ketat Jalur Distribusi
  • Oleh MC KAB MERAUKE
  • Jumat, 25 Juli 2025 | 10:11 WIB
Bupati Merauke Soroti Bahaya Kecanduan Gawai pada Anak
  • Oleh Ismadi Amrin
  • Kamis, 17 Juli 2025 | 21:30 WIB
PPATK Perkuat Kinerja Badan Gizi Nasional
-->