- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 17 Juni 2025 | 21:03 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Puluhan sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Lumajang tengah dipersiapkan untuk menjadi Sekolah Adiwiyata tahun 2025. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Lumajang dalam membentuk budaya peduli lingkungan sejak dini.
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Lumajang, Gunawan Eko Prihantono, yang menegaskan bahwa Adiwiyata bukan sekadar penghargaan, tetapi proses membangun karakter peserta didik yang cinta lingkungan.
“Sekolah harus tampil sebagai garda depan pembentukan budaya sadar lingkungan. Ini bukan hanya soal kegiatan hijau, tapi integrasi nilai-nilai ekologi ke dalam kehidupan sekolah sehari-hari,” tegas Gunawan dalam kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Adiwiyata yang berlangsung di Aula SMP Negeri 1 Sukodono, Kabupaten Lumajang, Selasa (17/6/2025).
Ia menekankan perlunya komitmen kolektif dari seluruh unsur sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, hingga komite dan wali murid—agar program dapat berjalan secara berkelanjutan.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi tentang kebijakan Adiwiyata, penyusunan dokumen sekolah ramah lingkungan, serta praktik terbaik dari sekolah yang telah sukses menjalankan program ini.
Pemerintah Kabupaten Lumajang berharap program ini mempercepat terwujudnya ekosistem pendidikan yang berwawasan lingkungan sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama di sektor pendidikan, lingkungan, dan perubahan iklim.
“Melalui penguatan peran sekolah sebagai pusat perubahan, Kabupaten Lumajang berkomitmen menjadikan pendidikan sebagai fondasi utama dalam membentuk masyarakat yang peduli, tangguh, dan adaptif terhadap tantangan lingkungan masa depan,” katanya.
Pembina Adiwiyata Lumajang, Tri Hadiyanti, menambahkan bahwa sekolah harus menjadi teladan dalam mewujudkan lingkungan hidup yang lestari.
“Efek Adiwiyata itu sistemik, membentuk kebiasaan, menular ke rumah, bahkan komunitas. Inilah pendidikan lingkungan berbasis aksi nyata,” tuturnya.
(MC Kab. Lumajang/DLH/Fad/An-m)