- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Penyaluran Bantuan Langsung Tunai di Ohoi Revav Maluku Tenggara. Foto : Dany
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Jumat, 20 Juni 2025 | 05:35 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 264
Langgur, InfoPublik – Sebanyak 28 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Ohoi (Desa) Revav, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tahap pertama pada Selasa (17/6/2025).
Bantuan ini berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2025. Setiap keluarga mendapatkan total bantuan sebesar Rp1.800.000 untuk enam bulan, yakni Januari hingga Juni 2025, dengan besaran Rp300.000 per bulan.
Penjabat Kepala Ohoi Revav, Amandus Leisubun, menyampaikan bahwa bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi warga, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan anak, serta keperluan mendesak lainnya.
Ia menambahkan, proses seleksi penerima bantuan dilakukan melalui musyawarah bersama warga desa, dengan mengedepankan prinsip keadilan dan transparansi. “BLT ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap warga, khususnya kelompok rentan. Mari gunakan bantuan ini dengan bijak,” ujarnya di Langgur, Kabupaten Malra, Kamis (19/6/2025).
Program BLT Dana Desa merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk mengurangi dampak perlambatan ekonomi serta mengendalikan inflasi di tingkat desa. Namun demikian, Leisubun menekankan bahwa bantuan ini bukanlah solusi jangka panjang.
“Kami akan terus mendorong pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi melalui Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes), agar masyarakat mampu berdiri secara mandiri,” imbuhnya.
Pemerintah Ohoi Revav berkomitmen untuk mengelola Dana Desa secara akuntabel. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana akan disampaikan secara terbuka melalui musyawarah desa. “Kami ingin menjadikan Revav sebagai desa mandiri dengan tata kelola yang bersih,” tegasnya.
Salah satu penerima bantuan, Maria Renwarin, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan tersebut. “Bantuan ini sangat membantu, terutama untuk kebutuhan sembako dan biaya sekolah anak,” katanya.
Sementara itu, Ketua Badan Seniri Ohoi (BSO), Fulgensius Renyaan, berharap agar program BLT ke depan dapat disertai pelatihan ekonomi produktif bagi warga, guna meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa.