- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Kadinkes Anang S. Otoluwa melakukan rapat singkat dgn Pengurus Kopdes Teratai, juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas Tabongo serta kader kesehatan. (foto MD)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 20 Juni 2025 | 12:03 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 227
Kabupaten Gorontalo, InfoPublik – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mendorong Koperasi Desa (Kopdes) Teratai Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo untuk membentuk gerai obat guna meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan esensial.
Inisiatif itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, dalam kunjungannya ke Kopdes Teratai pada Rabu, (18/06/2025).
Pembentukan gerai obat oleh Kopdes Teratai ini juga sejalan dengan program prioritas Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie dalam rangka pemerataan akses kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Gorontalo.
Program itu menekankan pentingnya ketersediaan fasilitas dan layanan kesehatan hingga ke pelosok desa, memastikan setiap warga memiliki akses mudah terhadap obat-obatan esensial.
Selain dorongan untuk gerai obat, Anang juga melihat potensi besar Kopdes Teratai untuk berintegrasi dengan fasilitas kesehatan yang sudah ada, seperti Puskesmas Pembantu (Pustu) atau Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Dengan integrasi ini, Kopdes Teratai diharapkan dapat berkembang menjadi Klinik Desa yang berfungsi penuh, memperkuat sistem pelayanan kesehatan primer langsung di tingkat komunitas.
“Klinik Desa ini nantinya akan menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan medis dasar, mendekatkan akses kesehatan yang komprehensif kepada warga” kata Anang.
Kadinkes Anang mengadakan rapat singkat dengan pengurus Kopdes Teratai yang dihadiri langsung oleh Ketua dan Kepala Desa selaku Pengawas. Hadir juga Kepala Puskesmas Tabongo, staf, dan bidan desa serta kader kesehatan setempat. Diskusi mendalam dilakukan mengenai langkah-langkah strategis yang perlu diambil Kopdes Teratai untuk merealisasikan kedua inisiatif penting ini. Pembahasan mencakup aspek perizinan, pengelolaan stok obat yang efektif, serta mekanisme koordinasi yang solid dengan Pustu atau Poskesdes yang sudah ada.
“Tujuannya sangat jelas, agar keberadaan gerai obat dan klinik desa diharapkan dapat memberikan manfaat nyata, secara signifikan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat” ujarnya.
Anang menegaskan, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo siap untuk memberikan pendampingan teknis dan dukungan yang diperlukan dalam pembentukan Gerai Obat.
Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi model bagi koperasi-koperasi desa lainnya di Gorontalo untuk turut berkontribusi dalam pembangunan kesehatan di tingkat desa. (mcgorontaloprov/md/ilb/nanc)