- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 09:01 WIB
: Pelantikan dan pengukuhan TP PKK dan TP Posyandu Kabupaten Toba (foto: MC Toba)
Oleh MC KAB TOBA, Jumat, 20 Juni 2025 | 23:36 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 198
Toba, InfoPublik- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, Sumatra Utara, menegaskan dukungan terhadap program-program yang akan dilakukan pengurus baru Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan TP Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan meminta agar kedua organisasi dapat membuat catatan target kerja dari tahun pertama sampai lima tahun ke depan.
"Kami dari Pemerintah Kabupaten akan ikut suport (mendukung) apa yang menjadi cita-cita Bapak-Ibu dari TP PKK dan TP Posyandu. Kepada seluruh OPD (organisasi perangkat daerah), saya minta agar full suport kepada PKK dan Posyandu yang baru dilantik dan dikukuhkan. Begitu juga koordinasi dengan Bapak-Ibu Camat," tegas Bupati Toba, Effendi Sintong P. Napitupulu, saat mengukuhkan Ketua dan melantik Pengurus TP PKK dan TP Posyandu Kabupaten Toba periode 2025-2030 Astita Effendi Sintong P. Napitupulu serta Riama Audi Murphy Sitorus dikukuhkan sebagai Staf Ahli TP PKK Kabupaten Toba dan para pengurus lainnya di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Toba, pada Jumat (20/6/2025).
Ketua TP PKK sekaligus TP Posyadu yang baru dikukuhkan, Astita Effendi Sintong P. Napitupulu mengungkapkan beberapa hal yang menjadi perhatian khusus PKK dan Posyandu, seperti pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak, kenakalan remaja serta keharmonisan dalam keluarga.
"Kemarin ada anak sekolah viral merokok di dalam komplek sekolah. Saya harap bukan hanya anak yang di SP (Surat Peringatan) kalau merokok, guru juga harus di SP kalau merokok di lingkungan sekolah. Karena berdasarkan Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015 sekolah itu harus steril dari rokok," ujarnya.
Selain itu, Astita ingin menghapus stigma soal PKK yang hanya diisi oleh perempuan, dengan rencana melibatkan sejumlah laki-laki dalam kepengurusan PKK.
"Keluarga itu bukan hanya Ibu. Ada juga Bapak. Pekerjaan itu tidak bisa hanya dikerjakan oleh Ibu, bapak juga harus ikut bantu. Kemarin tim supervisi apresiasi kita karena ada Bapak-Bapak di PKK," ungkap dia.
Ia juga meminta masyarakat seluruh anggota TP PKK, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga.
"Saya engak mau dengar berita perselingkuhan ASN, saya engak mau ASN jadi sandungan dalam rumah tangga dan masyarakat. Saya tegaskan bahwa saya punya kewajiban untuk memperjuangkan hak-hak anggota saya sebagai istri baik secara lahir maupun batin," tutup Astita Effendi P. Napitupulu.
(MC Toba alex/rik)