Pentas Seni TK Pembina Langgur, Wadah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

: Pentas seni TK Negeri Pembina Langgur, Maluku Tenggara. Foto : Harry


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Sabtu, 21 Juni 2025 | 14:35 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 227


Langgur, InfoPublik – Pentas seni yang diselenggarakan oleh TK Negeri Pembina Langgur berlangsung meriah di Balai Ohoi Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Jumat (20/6/2025).

Kegiatan tersebut, menampilkan berbagai penampilan seperti tarian, lagu, dan drama yang diperagakan dengan penuh semangat oleh para siswa. Kegiatan ini menjadi wujud nyata bahwa proses belajar dapat dilakukan melalui pendekatan yang menyenangkan dan memotivasi anak-anak untuk tampil percaya diri.

Kepala TK Negeri Pembina Langgur, Any Ingratubun, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari proses pembelajaran yang bertujuan mengasah keberanian, kreativitas, dan kepercayaan diri anak-anak usia dini.

“Ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi sarana yang mengakomodasi enam aspek perkembangan anak, yaitu nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni,” ujar Any.

Any menambahkan, pihak sekolah tidak mengadakan prosesi wisuda bagi siswa yang lulus, mengingat hal tersebut bukan merupakan kebijakan wajib di tingkat taman kanak-kanak negeri. Sebagai gantinya, sekolah memilih menggelar perayaan akhir tahun yang bersifat sederhana namun berkesan.

“Wisuda itu sakral. Di TK Negeri tidak diperkenankan. Maka kami memilih bentuk perayaan yang menyenangkan, yang bisa dikenang oleh anak-anak sepanjang hidup mereka,” jelasnya.

Lebih lanjut, Any menekankan pentingnya peran serta orang tua dalam mendampingi proses tumbuh kembang anak, terlebih di era digital yang penuh tantangan.

“Anak-anak perlu didampingi. Jangan pernah katakan mereka tidak mampu. Tanpa pengawasan, gadget bisa berdampak negatif. Namun dengan sinergi yang baik antara guru dan orang tua, perkembangan anak dapat berlangsung optimal,” tegasnya.

Tahun ini, TK Negeri Pembina Langgur membina 83 anak, dengan 58 di antaranya dinyatakan lulus. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 131 anak, dikarenakan keterbatasan jumlah tenaga pendidik.

“Mengajar anak usia dini membutuhkan energi lebih. Kami membatasi penerimaan peserta didik agar kualitas pembelajaran tetap terjaga,” ucap Any.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
Sembako Murah Jadi Kado HUT ke-80 RI untuk Warga Maluku Tenggara
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:24 WIB
Doa Bersama Lintas Agama, Kapolres Malra Tegaskan Pentingnya Persatuan
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:01 WIB
Sekolah Harus Jadi Ruang Aman untuk Anak Riau
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:26 WIB
Pesona Gerai Malra di Apkasi Otonomi Expo Buat Anggota DPR Ini Ingin Jadi Duta Wisata
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 23:45 WIB
Sekolah Rakyat Harus Jadi Ruang Belajar Inklusif untuk Semua Anak
  • Oleh MC KAB KAYONG UTARA
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 19:13 WIB
Perkuat Ekosistem Pendidikan, Program Kreasi Diharapkan Lahirkan Quick Wins
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 19:07 WIB
Petani Bawang Yafawun Bangkit dari Keterpurukan, Optimistis Hadapi Tantangan
-->