- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Foto bersama pada puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-53 tahun 2025 di Provinsi Gorontalo, di FOX Hotel, Selasa (24/06/2025). (Foto : SI_MG25)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 25 Juni 2025 | 08:20 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 215
Kota Gorontalo, InfoPublik – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Gorontalo, Nani Ismail Mokodongan, menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh kader dan mitra kerja untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui 10 program pokok PKK.
Hal itu sejalan dengan Astacita dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) menuju Indonesia Emas 2045.
Pernyataan itu disampaikan Nani, pada puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 tahun 2025 di Provinsi Gorontalo, Selasa (24/6/2025).
Nani menegaskan, perayaan HKG PKK bukan sekadar seremonial, melainkan momentum refleksi dan evaluasi terhadap kiprah PKK dalam membangun kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Sejak awal berdiri pada tahun 1957 sebagai gerakan yang lahir dari seminar home industry di Bogor dan menjadi gerakan nasional pada 1972, PKK telah tumbuh menjadi kekuatan sosial yang tangguh dan adaptif.
“Selama lebih dari lima dekade, gerakan PKK telah menunjukkan peran strategisnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga pelestarian lingkungan. Para kader PKK yang tersebar dari tingkat provinsi hingga desa menjadi ujung tombak dalam menyuarakan semangat gotong royong dan memberdayakan keluarga agar lebih mandiri dan sejahtera,” kata Nani.
Mengangkat tema “Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Astacita Menuju Indonesia Emas”, Ketua TP PKK menyampaikan bahwa tema ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.
“Dalam kaitannya dengan Astacita, PKK diharapkan dapat berperan aktif mendukung lima dari delapan pilar pembangunan nasional menuju Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan,” katanya.
Nani juga menyoroti pentingnya menyusun program kerja yang terencana, konferensif, dan berkelanjutan.
Program tersebut harus selaras dengan prioritas pembangunan nasional maupun daerah, dan mendorong integrasi lintas sektor. Misalnya, program peningkatan gizi keluarga dapat dikombinasikan dengan pemberdayaan ekonomi untuk menjaga ketahanan pangan rumah tangga secara berkelanjutan.
Selain itu, PKK juga diminta untuk terus menggalakkan program pemberian makanan bergizi bagi balita, ibu hamil, dan lansia sebagai upaya nyata pencegahan stunting dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.(mcgorontaloprov/simg)