Guru di Batang Didorong Upgrade Ilmu, Hadapi Pendidikan Era Digital

Batang, InfoPublik – Wakil Bupati Batang, Suyono, menekankan pentingnya upgrade ilmu tenaga pendidik di Kabupaten Batang agar mampu mengimbangi perkembangan teknologi pendidikan yang terus bergerak dinamis.

Pesan itu disampaikannya saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Bahan Ajar Muatan Lokal Bahasa Jawa (Ngangsu Kawruh) serta peluncuran buku Ngangsu Kawruh Basa Jawa dan Pangkur Mulok (Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal) di Aula Hotel Dewi Ratih Batang, Kamis (26/6/2025).

“Guru di era sekarang tidak boleh berhenti belajar. Tantangan pendidikan semakin kompleks, terutama dengan pesatnya kemajuan teknologi. Guru harus terus memperbarui pengetahuannya agar bisa mentransformasikan pembelajaran yang relevan bagi murid,” tegas Suyono.

Ia menambahkan bahwa pendidik yang unggul adalah mereka yang mampu membekali siswa dengan pemikiran maju, sehingga generasi mendatang siap bersaing di tingkat global.

Kegiatan itu juga menjadi momentum strategis dalam memperkuat pendidikan berbasis kearifan lokal, khususnya melalui kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa.

Suyono berharap, penguatan muatan lokal tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menciptakan pembelajaran yang kontekstual dan aplikatif bagi siswa. “Ilmu tanpa karakter tidak akan membawa kemajuan. Karena itu, guru harus menjadi lentera yang menuntun anak didik menuju kesuksesan,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dasar Batang melalui penyusunan kurikulum yang sistematis dan berbasis kebutuhan lokal.

“Ini adalah komitmen kami untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berakar pada nilai-nilai budaya Jawa,” jelas Bambang.

Kegiatan ini diikuti oleh 150 peserta, termasuk perwakilan kepala sekolah dan guru SD se-Kabupaten Batang. Peluncuran buku Ngangsu Kawruh dan kurikulum muatan lokal menjadi bukti keseriusan Pemkab Batang dalam memadukan teknologi pendidikan dengan kearifan lokal. (MC Batang, Jateng/Ardhy/Jumadi)