- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:13 WIB
: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa memberikan materi pada Rakor Lintas Sektor dan Lintas Program pembinaan KRS PUS 4T Untuk Pencegahan Stunting di Gorontalo Utara. (foto MD)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 27 Juni 2025 | 13:47 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 245
Gorontalo Utara, InfoPublik – Pencegahan stunting di Provinsi Gorontalo membutuhkan sinergi lintas sektor dan kolaborasi terpadu antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder terkait.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S Otoluwa, usai menjadi narasumber dalam Pertemuan Koordinasi Lintas Program/Lintas Sektor (LP/LS) di Aula Dinas PPKB Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis (26/6/2025).
Anang menyoroti pentingnya pemahaman konsep 4T (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, Terlalu Banyak) bagi pasangan usia subur (PUS) sebagai langkah preventif menekan stunting.
Menurutnya, faktor risiko itul berpengaruh besar pada kesehatan ibu dan anak, termasuk potensi gangguan tumbuh kembang.
"Pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan. Dibutuhkan kerja sama dari pemerintah daerah, LSM, tokoh agama, hingga masyarakat," tegas Anang.
Ia menegaskan, sosialisasi 4T harus menjangkau keluarga, terutama pasangan yang merencanakan kehamilan, agar dapat mempersiapkan kondisi kesehatan optimal sebelum memiliki anak.
Pertemuan itu menjadi wadah strategis untuk menyusun langkah konkret dalam membina Keluarga Risiko Stunting (KRS) PUS 4T.
Selain itu, dibahas pula pentingnya gizi seimbang, sanitasi layak, serta pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu hamil dan balita sebagai bagian dari intervensi komprehensif.
Pemerintah Provinsi Gorontalo, di bawah kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie, terus memperluas cakupan program pencegahan stunting. Serangkaian pertemuan serupa telah digelar di Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Boalemo, dan Pohuwato, serta akan dilanjutkan di Bone Bolango pada 3 Juli 2025.
Upaya itu menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menurunkan angka stunting melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis data.
Dengan koordinasi yang intensif, diharapkan program pencegahan stunting dapat lebih tepat sasaran dan berdampak signifikan bagi masyarakat Gorontalo. (mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)