- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Foto bersama pada Pertemuan Koordinasi dan Penguatan Program Kesehatan Kerja dan Olahraga. (foto MD)
Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 1 Juli 2025 | 09:40 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 253
Kota Gorontalo, InfoPublik – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, mengungkapkan adanya pergeseran pola penyakit, di mana kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, dan jantung cenderung meningkat dibandingkan penyakit menular.
Fenomena itumenjadi sorotan utama dalam pertemuan koordinasi dan penguatan program kesehatan kerja dan olahraga yang digelar di Hotel Aston Kota Gorontalo, Senin (30/6/2025).
Anang mengatakan, peningkatan PTM dipicu oleh gaya hidup tidak sehat, seperti kurang konsumsi buah dan sayur, kebiasaan merokok, dan minimnya aktivitas fisik.
Situasi itu semakin mengkhawatirkan mengingat pertumbuhan angkatan kerja, terutama di sektor informal, yang seringkali terpapar lingkungan kerja tidak sehat.
"Pedagang, buruh harian, dan petani rentan mengalami PTM karena pola makan tidak teratur, kurang gizi, hingga beban kerja fisik berlebihan tanpa istirahat cukup," ujarnya.
Untuk menekan angka PTM, Anang menekankan pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai upaya promotif dan preventif.
Program itu fokus pada lima pilar: aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, stop merokok, cek kesehatan berkala, dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Masyarakat sehat akan meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban biaya layanan kesehatan," tegasnya.
Menurut Anang, pihaknya mendorong sinergi lintas sektor, melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Namun, Anang mengakui sejumlah tantangan, seperti keterbatasan SDM kesehatan kerja, rotasi pegawai, dan lemahnya koordinasi antarsektor.
Anang menegaskan, layanan kesehatan harus menjangkau sektor informal dengan pendekatan promotif-preventif, tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif.
"Pemahaman dan akses kesehatan bagi pekerja informal harus ditingkatkan," katanya.
Pertemuan itu dihadiri 30 peserta luring dari Dinkes kabupaten/kota dan tiga puskesmas terdekat, serta peserta daring meliputi pengelola program kesehatan kerja, Tim Usia Produktif, dan pejabat fungsional Dinkes Gorontalo. (mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)