Dinkes Kalsel Percepat Eliminasi AIDS, TBC, dan Malaria Melalui Terobosan Deteksi Dini Mulai Dari Kampung

: Para peserta Workshop Teknis Penanggulangan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria. (foto: MC Kalsel/scw)


Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Rabu, 2 Juli 2025 | 00:09 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 208


Banjarmasin, InfoPublik - Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) Kalimantan Selatan mempercepat eliminasi penyakit AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) melalui pelaksanaan lokakarya atau Workshop Teknis Integrasi Penanggulangan ATM. Acara ini jadi tonggak penting dalam upaya kolaborasi demi eliminasi tiga penyakit mematikan tersebut, dengan target nasional pada tahun 2030.

Pelaksana tugas (Plt). Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muhamad Muslim, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mengintegrasikan penanggulangan ATM.

“Target kita tak main-main. Tahun 2029, Kalimantan Selatan harus sudah bersih. Karena jika provinsi seperti kita bisa lebih cepat, target nasional 2030 itu lebih mungkin tercapai,” kata Muslim di Banjarmasin, pada Selasa (1/7/2025).

Oleh karena itu, strategi utama yang diangkat adalah pendekatan berbasis komunitas, khususnya desa atau kampung dengan tingkat kasus tinggi.

“Kita akan ‘keroyok’ satu kampung, temukan kasusnya, obati sampai tuntas, dan pantau sampai sembuh. Ini dimulai tahun ini!,” ungkapnya.

Menurut Muslim, istilah ATM di sini bukan hanya singkatan penyakit, tapi juga strategi Amati, Tiru, Modifikasi. Daerah-daerah dengan kasus serupa bisa dijadikan acuan untuk diterapkan pendekatan yang sudah terbukti berhasil.

“Kalau ada model sukses di tempat lain, kenapa tidak kita adaptasi?,” tambahnya.

Untuk itu, lanjutnya, kunci keberhasilan program ini terletak pada kekuatan kolaborasi. “Kita butuh semua tenaga kesehatan yang cukup, alat diagnosis, obat, dan tentu saja anggaran. Semua harus disinergikan,” ujarnya.

Kalimantan Selatan sendiri sudah berhasil mengeliminasi malaria di 12 Kabupaten/Kota se Kalsel. Namun masih ada daerah yang menjadi fokus penanganan seperti Kabupaten Kotabaru. Untuk TBC dan HIV/AIDS, saat ini tengah dilakukan identifikasi kasus secara masif untuk kemudian dilakukan pengobatan intensif. MC Kalsel/scw/YIN

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:55 WIB
Pemprov Kalsel Libatkan 242 Puskesmas dalam Layanan Cek Kesehatan Gratis CKG
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:35 WIB
Pemprov Kalsel - BKN Teken Komitmen Bersama Akselerasi Manajemen Talenta ASN
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:26 WIB
Kalsel Jadi Provinsi Pertama Gelar Penilaian Serentak Keamanan Informasi di 13 Kabupaten/Kota
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:22 WIB
Dispersip Kalsel Angkat Karya Ahmad Barjie dalam Bedah Buku Sejarah Banjar
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:52 WIB
Pasar Murah Disperindag Balangan Diserbu Warga Kusambi Hulu
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 14:31 WIB
Pengembangan Layanan Newborn Screening Labkes Kalsel Didukung Kementerian Kesehatan
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 10:04 WIB
BRIDA Kalsel Bahas Rancangan Kerja Sama Pengelolaan Kebun Raya Banua dengan Pihak Ketiga
-->