- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Foto bersama peserta Pertemuan Validasi Data Penemuan dan Pengobatan HIV/AIDS serta Penelusuran ODHIV Hilang Semester I Tahun 2025. (foto MD)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 4 Juli 2025 | 16:36 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 243
Kota Gorontalo, InfoPublik – – Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus memperkuat langkah strategis menuju target nasional Ending AIDS 2030.
Hal itu dibahas dalam Pertemuan Validasi Data Penemuan dan Pengobatan HIV/AIDS serta Penelusuran ODHIV Hilang Semester I Tahun 2025, yang digelar oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo, Kamis (3/7/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S Otoluwa, menekankan pentingnya pertemuan ini sebagai upaya mempercepat pencapaian tiga indikator utama Ending AIDS 2030, yaitu menghilangkan infeksi baru HIV, mengakhiri kematian akibat AIDS, serta menghapus stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV (ODHIV).
Untuk mewujudkannya, pemerintah telah menerapkan strategi Triple 95, yakni 95% populasi kunci mengetahui status HIV-nya, 95% ODHIV mendapatkan pengobatan ARV, dan 95% ODHIV yang diobati mencapai supresi viral load.
"Gorontalo menunjukkan tren positif dalam penanganan HIV/AIDS berkat kolaborasi lintas sektor dan program. Namun, tantangan masih besar karena banyak kasus belum terdeteksi," ujar Anang.
Anang menyoroti peningkatan kasus HIV/AIDS di Gorontalo, dengan total akumulasi 1.257 kasus (706 HIV dan 551 AIDS) sejak 2001 hingga 2024.
Menurutnya, angka ini hanya "puncak gunung es" karena masih banyak kasus yang belum teridentifikasi. Untuk itu, deteksi aktif melalui tes HIV mobile menjadi kunci menemukan kasus lebih dini, terutama di populasi berisiko.
"Jika ditemukan positif, pengobatan ARV harus segera diberikan agar tidak menularkan ke orang lain. Forum ini diharapkan menghasilkan data valid sebagai dasar kebijakan yang komprehensif," tegasnya.
Anang juga mengapresiasi dukungan Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie, yang menjadikan isu HIV/AIDS sebagai prioritas. Ia berharap pertemuan ini memperkuat komitmen bersama dalam menyelamatkan generasi muda dari ancaman HIV/AIDS melalui program berkelanjutan.
"Sinergi semua pihak, termasuk masyarakat dan tenaga kesehatan, sangat penting untuk mencapai target Ending AIDS 2030," kata Anang.(mcgoronraloprov/md/ilb/nancy)