- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, Anggota DPR RI Komisi XII Rusli Habibie dan Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo yang saat ini menjadi staf di Kementrian ESDM Firdaus Dewilma, saat bertemu di Jakarta. (foto istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 8 Juli 2025 | 08:17 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 247
Jakarta, InfoPublik –Anggota DPR RI Rusli Habibie terus memperjuangkan program listrik gratis bagi 2.500 kepala keluarga (KK) miskin di Provinsi Gorontalo.
Upaya itu disampaikan Rusli, dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (7/7/2025).
Mantan Gubernur Gorontalo dua periode itu tak sendirian—ia sengaja mengundang Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail yang kebetulan sedang berada di Jakarta untuk memperkuat lobi.
Kehadiran Gusnar Ismail dinilai strategis, mengingat posisinya sebagai kepala daerah bisa memberikan dukungan politik dalam percepatan program.
Tak hanya itu, mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo Firdaus Dewilmar yang kini menjadi staf Kementerian ESDM juga hadir, menjadikan pertemuan ini seperti reuni kecil para tokoh Gorontalo.
"Kebetulan hotel tempat rapat dekat dengan tempat tinggal Pak Gubernur. Saya telepon beliau, dan beliau datang untuk sekaligus memperkuat pembahasan listrik di Gorontalo," ujar Rusli Habibie.
Program listrik gratis itu merupakan inisiatif Kementerian ESDM, dan posisi Rusli di Komisi VII DPR yang membidangi energi diharapkan bisa memuluskan realisasi program di daerah pemilihannya.
Selain listrik gratis, Rusli juga telah berhasil memperjuangkan pemasangan jaringan listrik di sejumlah daerah terpencil seperti Pilolodaa, Pinogu, dan Tangga Barito.
Salah satu proyek yang sedang dalam proses tender adalah pemasangan kabel bawah laut untuk Pulau Dudepo, menunjukkan komitmennya memperluas akses listrik hingga pelosok Gorontalo.
Dengan kolaborasi antar-pemangku kepentingan ini, harapan untuk mengurangi kesenjangan energi di Gorontalo semakin nyata. Program ini tidak hanya menyasar rumah tangga miskin, tetapi juga menjadi langkah strategis mendorong pemerataan pembangunan di daerah tertinggal.
(mcgorontaloprov/isam)