- Oleh MC KAB SELUMA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:29 WIB
: Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra (tiga dari kiri) secara resmi melaunching 14 desa digital dan kawasan wisata Binaria-Lovina (Dok.MC Kab.Buleleng)
Oleh MC KAB BULELENG, Rabu, 16 Juli 2025 | 16:51 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 213
Buleleng, InfoPublik - Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, secara resmi meluncurkan 14 desa digital dan kawasan wisata Binaria-Lovina dalam upaya mempercepat perluasan digitalisasi daerah.
Peluncuran itu dilakukan pada acara High Level Meeting atau Pertemuan Tingkat Tinggi Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah di Lovina Haven Boutique Resort, Rabu (16/7/2025).
Ke-14 desa digital tersebut menjadi proyek percontohan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, sekaligus mengoptimalkan transparansi pengelolaan keuangan desa.
Desa-desa yang termasuk dalam program itu antara lain Bumdes Swandesi Sawan, Nugraha Tata Samaya Pejarakan, Rahayu Mesari Umeanyar, Giri Amerta Gesing, Giri Mekar Lemukih, Sila Sakti Sejahtera Kayuputih, Bhuana Utama Desa Panji, Mandala Giri Amertha Desa Tajun, Giri Segara Desa Les, Padang Kerta Desa Kekeran, Kencana Sari Amerta Sejahtera Pengelatan, Sari Bhuana Graha Desa Tukad Mungga, Mandala Lestari Banjarasem, dan Sari Nadi Desa Pemuteran.
Sementara itu, kawasan wisata Binaria-Lovina dipilih sebagai lokasi percontohan digitalisasi sektor pariwisata.
Sutjidra mengatakan, bahwa digitalisasi melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sangat strategis untuk meningkatkan transparansi, mencegah korupsi, dan memastikan penerimaan pajak yang optimal.
“Dengan semakin luasnya keamanan digital di Buleleng, masyarakat akan semakin yakin bahwa pajak yang mereka bayar benar-benar masuk ke kas daerah untuk pembangunan,” ujarnya.
Ia juga meminta agar sosialisasi penggunaan aplikasi digital, seperti QRIS, terus digencarkan agar masyarakat semakin terbiasa bertransaksi secara digital.
Menurutnya, digitalisasi akan membantu mengurangi kebocoran pendapatan daerah.
“Jika semua transaksi menggunakan QRIS, kami yakin penerimaan daerah di Buleleng akan lebih optimal,” tambah Sutjidra.
Sementara itu, Advisor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali, Indra Gunawan Sutarto, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya digitalisasi ini.
“Penguatan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) sangat penting agar program di tiap daerah selaras dengan visi Indonesia Emas 2045,” ucapnya.(MC Kab.Buleleng/Wir)