- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 22 Juli 2025 | 19:51 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Pelestarian lingkungan kini merambah ke lembaga pendidikan berbasis agama. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang terus memperluas pelaksanaan program Eco Pesantren, sebuah inisiatif kolaboratif untuk menanamkan kesadaran lingkungan hidup kepada generasi santri.
Dalam kegiatan tersebut, DLH memberikan edukasi langsung kepada para santri dan pengurus pondok mengenai pengelolaan sampah, konservasi air, pemanfaatan limbah organik menjadi kompos, serta penghijauan.
“Eco Pesantren bukan sekadar program lingkungan, tetapi juga gerakan nilai. Kami ingin nilai cinta lingkungan hidup menjadi bagian dari karakter para santri,” ujar Kepala DLH Lumajang, Hertutik, di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Ar Rahmah, Desa Tukum, Kecamatan Tekung pada Selasa (22/7/2025).
Sebagai bentuk dukungan, DLH menyerahkan sejumlah fasilitas lingkungan seperti satu unit komposter, satu set lubang resapan biopori, tempat sampah pilah, dan bibit pohon pule. Kegiatan ini ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis di halaman pesantren.
Tak hanya berhenti pada edukasi dan pemberian fasilitas, program ini dirancang sebagai pendampingan berkelanjutan. DLH mendorong pondok pesantren menjadi laboratorium hidup untuk pendidikan lingkungan yang berbasis nilai-nilai spiritual, sosial, dan ekologis.
PPTQ Ar Rahmah menjadi titik awal perluasan program Eco Pesantren di Lumajang, yang selanjutnya akan menyasar lebih banyak pondok pesantren dengan dukungan sinergis antara DLH, pemerintah desa, dan komunitas lokal.
Di tingkat nasional, pendekatan ini menjadi model ideal untuk memasukkan isu lingkungan ke dalam sistem pendidikan agama. Pesantren, dengan pengaruh dan jejaring yang luas, dinilai mampu mendorong perubahan perilaku masyarakat secara signifikan.
“Melalui Eco Pesantren, DLH Lumajang menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya tentang teknologi dan kebijakan, melainkan juga tentang membangun nilai dan kebiasaan hidup sejak dini,” pungkasnya.
MC Kab. Lumajang/DLH/Fad/An-m