- Oleh MC PROV GORONTALO
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:23 WIB
: Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd., M.Si saat membuka Rakor TAKE di Tanjung Selor (22/7)
Oleh MC KAB BULUNGAN, Rabu, 23 Juli 2025 | 08:54 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 132
Bulungan, InfoPublik – Rapat Koordinasi Program Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) Tahun 2025 menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan terhadap pembangunan berwawasan lingkungan.
Bupati Bulungan, Syarwani, menyampaikan bahwa TAKE merupakan salah satu dari 15 program prioritas pembangunan daerah yang akan terus diperkuat selama lima tahun mendatang. Program ini dianggap sebagai sinergi konkret antara pemerintah daerah dan desa dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
“Program ini tidak hanya bicara soal anggaran, tapi soal komitmen. Komitmen kita menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi masyarakat desa dan kelestarian ekologi,” ungkap Bupati di Aula Rumah Jabatan Bupati Bulungan, Senin (22/7/2025).
Pada 2025, Pemkab Bulungan mengalokasikan Rp7 miliar untuk mendukung program Bulungan Hijau, naik dari Rp5 miliar tahun sebelumnya. Dana tersebut akan dikompetisikan bagi desa-desa yang menyusun inisiatif pembangunan berbasis ekologi, mulai dari wilayah Sungai Kayan hingga pesisir Tanjung Palas Tengah dan Sekatak.
Bupati juga mengimbau desa agar menyusun program inovatif yang sesuai dengan karakter lokal masing-masing. Ia menyayangkan masih ada desa yang belum memaksimalkan potensi dari kompetisi TAKE. Ia mencontohkan keberhasilan Desa Pejalin dan Antutan dalam mengembangkan produk olahan cokelat sebagai bentuk nyata inovasi yang berdampak.
“Melalui TAKE, kita dorong satu desa satu produk unggulan yang tidak hanya berorientasi pasar lokal, tapi juga mampu menembus pasar nasional,” tambahnya.
Selain itu, Bupati menekankan perlunya inovasi dalam pengelolaan sampah, termasuk pemanfaatan mesin pencacah plastik yang bernilai ekonomi. Ia menyebut contoh keberhasilan di Kecamatan Bunyu melalui kerja sama dengan Pertamina sebagai model yang bisa direplikasi.
Isu pengelolaan ekosistem pesisir dan kawasan Sungai Kayan juga turut disoroti. Kawasan ini disebut telah menarik perhatian mitra pembangunan internasional, dan peta jalannya diharapkan menjadi acuan percepatan pembangunan wilayah lain.
Dalam rakor ini, pemerintah juga menegaskan pentingnya tata kelola koperasi desa yang baik, khususnya untuk 74 unit Koperasi Merah Putih yang telah dibentuk. Pemkab akan membentuk satuan tugas khusus untuk memastikan pengelolaan koperasi berjalan transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.
“Keberhasilan koperasi bukan hanya soal berdiri, tapi soal keberlanjutan dan pertanggungjawaban. Ini akan kita kawal agar tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari,” tegasnya.
Bupati turut mengucapkan terima kasih kepada mitra pembangunan seperti Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Global Green Growth Institute (GGGI), dan Young Green Action Program (YGAP) atas dukungan mereka dalam memperkuat potensi desa dan memperkenalkan Bulungan di tingkat nasional.
“Bulungan tidak bisa bekerja sendiri. Kita membutuhkan jejaring, kolaborasi, dan semangat bersama agar pembangunan hijau yang kita cita-citakan benar-benar berdampak,” pungkasnya.
(MCBULUNGAN/sgf)