- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 23 Juli 2025 | 11:05 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menyalurkan 2.039 paket bantuan beras untuk warga kurang mampu di Kecamatan Ranuyoso, Selasa (22/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu), yang mengusung pendekatan pelayanan publik langsung di tengah masyarakat.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyampaikan bahwa masing-masing penerima mendapatkan alokasi beras sebanyak 20 kilogram (kg) untuk periode bulan Juni dan Juli 2025.
“Bantuan ini kami harapkan dapat meringankan beban masyarakat, terutama para lansia dan keluarga penerima manfaat PKH. Distribusinya kami minta dilakukan sampai ke rumah-rumah, karena ini bagian dari pelayanan dan pengabdian pemerintah,” ujar Bunda Indah di hadapan ratusan warga yang hadir dalam penyerahan simbolis bantuan tersebut.
Penyaluran bantuan menyasar lima desa di Kecamatan Ranuyoso dengan rincian sebagai berikut:
Desa | Jumlah Penerima |
---|---|
Jenggrong | 434 orang |
Tegal Bangsri | 180 orang |
Sumberpetung | 453 orang |
Ranu Bedali | 476 orang |
Ranuyoso | 496 orang |
Mayoritas penerima bantuan adalah keluarga kurang mampu yang terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Di antara mereka terdapat lansia, buruh harian, dan kelompok rentan lain yang terdampak oleh fluktuasi harga kebutuhan pokok.
“Lumajang harus menjadi kabupaten yang ramah terhadap kelompok rentan. Kalau kita tidak hadir untuk mereka, lalu untuk siapa pemerintah bekerja?” tandas Bunda Indah.
Bantuan ini tidak hanya menjadi simbol keberpihakan, tetapi juga mencerminkan pola pelayanan publik yang sederhana namun menyentuh. Pemkab Lumajang menunjukkan bahwa keberadaan pemerintah bukan sekadar lewat kebijakan, melainkan lewat aksi nyata di tengah rakyat.
Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, menambahkan bahwa bantuan sosial ini mencerminkan tanggung jawab moral dan kebijakan sosial dalam menjaga stabilitas dan ketahanan ekonomi masyarakat kecil.
“Kami sadar bahwa keberpihakan pada masyarakat miskin harus terus diperkuat. Bantuan ini memang sederhana, tapi dampaknya bisa sangat berarti,” ujarnya.
Yudha juga berharap praktik ini dapat terus dikembangkan sebagai bagian dari budaya pelayanan yang humanis, inklusif, dan berkelanjutan.
Program Setor Madu terus mendapat apresiasi sebagai pendekatan inovatif dalam pembangunan berbasis kesejahteraan sosial, dengan menyatukan pelayanan, distribusi bantuan, dan penyerap aspirasi dalam satu momentum yang menyentuh langsung masyarakat.
(MC Kab. Lumajang/Anby/An-m)