- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 23 Juli 2025 | 11:21 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 2K
Lumajang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang mewujudkan layanan dasar berupa akses air bersih bagi 220 Kepala Keluarga (KK) di Desa Penawungan, Kecamatan Ranuyoso.
Melalui program unggulan Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu), Pemkab membangun sumur bor serta menyiapkan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan warga.
Sumur bor dibangun di atas lahan milik warga bernama Abah Kholil di Dusun Curah Bindu. Proyek ini memiliki kedalaman 98 meter dan dibangun sejak 20 Maret 2024 hingga selesai pada 27 Agustus 2024, menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp200 juta. Kini, sumur telah mengalirkan air bersih dan siap dimanfaatkan warga.
“Semoga dengan adanya sumur ini, masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati saat meninjau lokasi pada Selasa (22/7/2025).
Tak berhenti di situ, Pemkab Lumajang mengalokasikan anggaran tambahan sebesar Rp770 juta melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Tahun Anggaran 2025 untuk membangun infrastruktur SPAM lanjutan. Fasilitas yang akan dibangun mencakup dua reservoir, rumah pompa dan panel, jaringan listrik, serta perpipaan sepanjang 6,9 kilometer. Sebanyak 25 sambungan rumah (SR) akan mengalirkan air langsung ke hunian warga.
Pembangunan SPAM dijadwalkan dimulai pada 19 Agustus 2025 dengan target rampung dalam waktu 90 hari kalender. Seluruh proses tender telah diselesaikan dan kini tinggal menunggu pelaksanaan.
Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, menegaskan pentingnya proyek ini dalam mengatasi kesenjangan akses air bersih, terutama di Dusun Curah Bindu dan Dusun Krajan.
“Semoga sumur bor ini bisa membawa manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.
Selama ini, sebagian besar warga mengandalkan air tadah hujan atau sumur dangkal yang tidak dapat diandalkan saat musim kemarau. Proyek ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang atas krisis air yang telah berlangsung bertahun-tahun di wilayah tersebut.
Langkah ini merupakan bukti nyata komitmen Pemkab Lumajang dalam menghadirkan layanan dasar yang merata, inklusif, dan berkelanjutan. Di tengah tantangan perubahan iklim dan ketimpangan infrastruktur, Setor Madu hadir sebagai penghubung antara aspirasi masyarakat dan solusi konkret dari pemerintah.
“Pembangunan bukan sekadar wacana di atas meja, melainkan aksi nyata yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” tegas Yudha.
(MC Kab. Lumajang/Anby/An-m)