- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 25 Juli 2025 | 09:42 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Menghadapi tantangan perubahan iklim dan keterbatasan akses air bersih, Pemerintah Desa Buwek, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, mengambil langkah progresif dengan membangun infrastruktur Sumur Bor sebagai solusi konkret terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
Fasilitas ini dirancang untuk melayani 50 kepala keluarga (KK) dan memiliki potensi pengembangan lebih lanjut. Sumur Bor tersebut menjadi simbol kemandirian desa dalam menyediakan layanan publik esensial, khususnya di wilayah dengan keterbatasan sumber air.
Atas tindakan tersebut, Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengapresiasi inisiatif Pemerintah Desa Buwek.
"Ini bentuk luar biasa dari peran aktif desa dalam menjawab persoalan riil di tengah masyarakat. Pemerintah kabupaten tentu akan mendukung langkah-langkah seperti ini," ujar Bupati di Desa Buwek pada Rabu (23/7/2025).
Selain pembangunan infrastruktur, upaya pelestarian lingkungan juga dilakukan. Pemerintah Desa Buwek bersama warga menanam bibit pohon sukun di sekitar area Sumur Bor. Langkah ini bertujuan menjaga kualitas air tanah, memperkuat daya resap, serta melestarikan ekosistem lokal.
"Sumur bor ini harus dijaga bersama. Jangan hanya diambil manfaatnya, tapi juga lingkungannya harus dirawat agar air tetap tersedia dan bersih," tambah Bupati.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Buwek, Reza Al Hilala, berkomitmen untuk merawat fasilitas secara berkala dan mengedukasi warga tentang pentingnya pelestarian sumber mata air. Ia menyatakan bahwa partisipasi masyarakat menjadi faktor kunci dalam keberlanjutan proyek.
"Ini bukan proyek satu arah. Masyarakat adalah garda terdepan untuk memastikan manfaatnya bisa dinikmati hingga puluhan tahun ke depan," tegasnya.
Bagi warga Desa Buwek, kehadiran Sumur Bor bukan sekadar penyediaan air, melainkan simbol harapan baru akan hidup yang lebih sehat dan layak. Di tengah ancaman krisis air bersih yang sering melanda wilayah pedesaan, langkah berbasis kebutuhan ini menunjukkan bahwa pembangunan yang berangkat dari akar permasalahan masyarakat mampu membawa perubahan nyata.
(MC Kab. Lumajang/Ard/An-m)