- Oleh MC PROV GORONTALO
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:39 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Kamis, 24 Juli 2025 | 19:22 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 157
Agam, InfoPublik — Pemerintah Kabupaten Agam menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong reintegrasi sosial warga binaan Lapas melalui peningkatan kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lubuk Basung. Hal ini mengemuka dalam kunjungan silaturahmi Kepala Lapas, Budi Suharto, kepada Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal, di ruang kerja Wabup, Rabu (23/7/2025).
Kepala Lapas Budi Suharto mengungkapkan bahwa saat ini Lapas Lubuk Basung menampung 447 warga binaan, sebagian besar berasal dari wilayah Agam. Ia menekankan pentingnya melihat warga binaan sebagai potensi SDM yang dapat diberdayakan, bukan sekadar objek hukuman.
“Ini bukan soal jumlah semata. Di balik angka itu ada potensi keterampilan, talenta, dan masa depan yang bisa dibina. Karena itu, kami berharap dukungan lebih luas dari Pemkab Agam untuk memperkuat program pembinaan, terutama penyediaan tenaga pelatih, sarana prasarana, dan kegiatan produktif,” jelas Budi.
Ia menambahkan, pihak Lapas sangat terbuka terhadap kolaborasi lintas sektor, mulai dari pembinaan keterampilan kerja, keagamaan, hingga kegiatan olahraga dan budaya sebagai media penguatan karakter.
Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal menyambut baik inisiatif Lapas Lubuk Basung dan menyatakan bahwa warga binaan tetap merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki hak untuk mendapatkan pembinaan yang manusiawi dan bermartabat.
“Kita tidak bisa memandang sebelah mata warga binaan. Mereka adalah warga kita yang sedang menjalani proses hukum dan pembinaan. Peran Pemkab adalah memastikan bahwa saat mereka kembali ke masyarakat, mereka siap secara mental, spiritual, dan keterampilan,” ujar Wabup.
Iqbal menegaskan, jika memungkinkan secara anggaran dan regulasi, Pemkab siap mendukung berbagai inisiatif Lapas yang berdampak langsung pada kualitas pembinaan. Ia juga membuka ruang kerja sama lintas dinas, termasuk Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Pendidikan untuk ambil bagian.
Pertemuan ini menghasilkan komitmen awal untuk menyusun peta jalan pembinaan kolaboratif, di mana program-program pelatihan keterampilan seperti pertanian urban, perbengkelan, tata boga, dan kerajinan tangan akan didorong sebagai bekal bagi warga binaan saat bebas nanti.
“Pembinaan bukan hanya soal moralitas, tapi juga soal kesiapan kerja. Kita ingin mereka kembali ke masyarakat bukan sebagai beban, tapi sebagai pelaku produktif,” imbuh Wabup Iqbal.
Kunjungan ini diakhiri dengan penegasan pentingnya membangun jembatan kolaborasi berkelanjutan antara Pemkab Agam dan Lapas Lubuk Basung. Diharapkan langkah ini menjadi awal transformasi sistem pembinaan yang lebih berdampak, adaptif, dan manusiawi.
“Lapas adalah mitra strategis dalam pembangunan sosial. Kolaborasi ini bukan hanya soal kepatuhan hukum, tapi juga tentang membangun harapan baru bagi saudara-saudara kita yang sedang menjalani masa pembinaan,” pungkas Iqbal. (MC Agam/Harry)