- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Para Kepala Dinas Pariwisata se-Sulawesi yang melakukan pertemuan di Manado. (foto Ana)
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 24 Juli 2025 | 16:42 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 138
Kota Manado, InfoPublik - Pemerintah provinsi se-Sulawesi bersepakat mempercepat pengembangan sektor pariwisata secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Kesepakatan itu tercetus dalam pertemuan para Kepala Dinas Pariwisata se-Sulawesi di Manado, yang menghasilkan draf Memorandum of Understanding (MoU) Pengembangan Pariwisata Sulawesi yang Terintegrasi dan Berkelanjutan.
Inisiatif itu muncul menyusul kesadaran bahwa meski kaya keunikan dan keindahan, kontribusi pariwisata Sulawesi terhadap PDRB serta pertumbuhan kunjungan wisatawan masih tertinggal dibandingkan pulau besar lain seperti Sumatera dan Jawa.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husein menegaskan pentingnya pariwisata sebagai prime mover pembangunan di Sulawesi.
Ia menyoroti konsep green tourism yang selaras dengan pembangunan berkelanjutan dan tren global sustainable lifestyle.
"Di pariwisata, kita tidak bisa mempromosikan lingkungan yang rusak dan kotor karena antitesis terhadap trend pariwisata global terkait dengan sustainable lifestyle," tegas Aryanto.
Ia menambahkan, penguatan pariwisata akan berdampak positif pada pertumbuhan sektor pendukung, terutama infrastruktur.
Aryanto membandingkan jarak 800 km di Jawa yang ditempuh 10 jam, bisa mencapai 18 jam di Sulawesi.
"Ini adalah kesenjangan yang luar biasa yang berdampak pada pergerakan orang termasuk wisatawan," ujarnya.
Solusi strategis yang diajukan adalah percepatan pembangunan jalur kereta api Sulawesi untuk mengatasi keterisolasian wilayah.
Untuk mendukung strategi tersebut, Aryanto, yang berlatar belakang studi eco-tourism, mengusulkan branding pariwisata Sulawesi yang kuat yakni The Land of Paradise*.
Branding utama itu diharapkan menjadi payung bagi identitas unik tiap provinsi, seperti "Gorontalo, the hidden paradise" atau "Sulawesi Utara, the Smiling Paradise". "Branding akan memudahkan promosi sekaligus memberi identitas dan keunikan," jelasnya.
Draf MoU yang mencakup strategi integrasi, pembangunan berkelanjutan, penyelesaian infrastruktur, dan branding "The Land of Paradise" akan segera digodok dan dimatangkan di masing-masing provinsi.
Dokumen itu rencananya akan ditandatangani di Hotel Borobudur, Jakarta, saat pelaksanaan event "Discover Nusantara" yang digelar Dinas Pariwisata Gorontalo.
Sebagai tindak lanjut silaturahmi, Aryanto mengundang seluruh Kadis Pariwisata se-Sulawesi ke Gorontalo Karnaval Karawo 2025 pada September mendatang.
Mereka akan menikmati paket khusus kunjungan ke destinasi ikonik hiu paus. "Alhamdulillah para Kadis antusias dengan undangan ini dan kami akan mencoba mempersiapkan acaranya sebaik mungkin," tutup Aryanto. (mcgorontaloprov/ana)