- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:55 WIB
: rapat monitoring situasi terkini penanganan karhutla yang digelar secara virtual di Command Center Setdaprov Kalsel, Banjarbaru. (foto: MC Kalsel)
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Senin, 28 Juli 2025 | 23:53 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 133
Banjarbaru, Infopublik - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang saat ini mulai menunjukkan peningkatan.
Pelaksana tugas (Plt) Asisten I, Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Kalsel, Muhamad Muslim, menegaskan bahwa Pemprov Kalsel telah menyiapkan berbagai langkah strategis, baik dalam bentuk pencegahan, mitigasi, maupun penanganan langsung di lapangan.
“Pemprov telah memperkuat regulasi dengan merevisi Perda Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengendalian Karhutla dan menyusun Rencana Kontinjensi Karhutla dan Kekeringan 2025–2027 yang selaras dengan misi keempat RPJMD, yakni penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim,” ujar Muslim, dalam rapat monitoring situasi terkini penanganan karhutla yang digelar secara virtual di Command Center Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, pada Senin (28/7/2025).
Menurut Muslim. surat edaran gubernur tentang kesiapsiagaan karhutla telah disebarluaskan kepada seluruh pemangku kepentingan. Pemetaan wilayah rawan, pembentukan zona prioritas, serta pelibatan masyarakat menjadi fokus dalam strategi pengendalian.
Beberapa aksi nyata yang sudah dilakukan antara lain peningkatan kapasitas aparatur melalui latihan dan simulasi, pemasangan skot balok, pembasahan lahan, pembersihan gulma serta pengangkatan sedimentasi saluran air untuk menjaga sumber air selama masa pemadaman.
“Patroli rutin di wilayah rawan, pemantauan tinggi muka air gambut, hingga pemanfaatan teknologi sistem peringatan dini terus ditingkatkan. Kami juga melibatkan MPA, MPB, PBBM, UPBS, dan damkar swadaya dalam setiap upaya pengendalian di lapangan,” imbuhnya.
Dari sisi operasional, pemadaman dilakukan berdasarkan informasi dari patroli lapangan dan laporan kabupaten/kota yang dikompilasi oleh Pusdalops. Diketahui, titik api mulai banyak tersebar di wilayah barat dan utara Kalsel, termasuk zona ring 1 bandara dan daerah Hulu Sungai.
Sektor-sektor strategis lainnya seperti kehutanan, pertanian, perkebunan, dan kesehatan juga dilibatkan secara aktif. Mulai dari sosialisasi larangan pembakaran lahan, monitoring pembukaan lahan tanpa bakar, hingga kesiapan logistik kesehatan seperti masker, oksigen konsentrat, dan APD di lapangan.
“Penanganan karhutla membutuhkan keterpaduan lintas sektor dan peran aktif seluruh pihak, termasuk masyarakat. Sinergi inilah yang akan menentukan keberhasilan kita dalam mengurangi dampak karhutla terhadap lingkungan dan kesehatan,” tegas Muhamad Muslim menutup paparannya.
Plt Asisten I Setda Kalsel didampingi oleh Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai bersama jajaran, serta Kepala Dinas Kehutanan Fatimatuzzahra. MC Kalsel/Fuz