- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 30 Juli 2025 | 06:21 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 634
Lumajang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menyerahkan bantuan sepatu baru kepada 60 pelajar dari tiga sekolah di Kecamatan Kedungjajang, Selasa (29/7/2025).
Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di SD Negeri Kedungjajang 1, SD Negeri Curah Petung 1, dan SMP Negeri Kedungjajang 1.
Bantuan ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Lumajangdalam mendukung pendidikan yang lebih inklusif dan manusiawi, di mana kepercayaan diri anak-anak dalam belajar tidak hanya bergantung pada materi pembelajaran, tetapi juga dari hal-hal sederhana seperti memiliki sepatu yang layak pakai.
“Banyak anak-anak kita yang selama ini datang ke sekolah dengan sepatu usang, bahkan ada yang tanpa alas kaki. Itu menyentuh hati. Maka pemerintah hadir, bukan hanya untuk membantu secara fisik, tapi juga memulihkan semangat dan rasa percaya diri,” ujar Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
Sepatu yang layak, lanjutnya, tidak hanya menunjang kenyamanan saat belajar, tetapi juga menjaga martabat anak-anak di hadapan teman-temannya. Pemkab Lumajang menilai bahwa aspek psikologis dan emosional siswa perlu menjadi perhatian dalam mewujudkan keadilan pendidikan.
Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, menambahkan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud empati pemerintah terhadap beban psikologis anak-anak dari keluarga prasejahtera.
“Anak-anak itu generasi emas kita. Kita tak boleh biarkan mereka tumbuh dalam ketertinggalan hanya karena mereka malu datang ke sekolah dengan sepatu rusak,” tegasnya.
Inisiatif ini disambut baik oleh para guru dan orang tua siswa. Mereka menyampaikan bahwa banyak anak sebelumnya merasa minder karena sepatu mereka sudah tidak layak pakai. Kini, anak-anak datang ke sekolah dengan penuh semangat dan rasa percaya diri yang baru.
Program ini menjadi simbol kecil dari tekad besar Pemkab Lumajang untuk membangun sistem pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada kurikulum, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan psikososial peserta didik.
(MC Kab. Lumajang/Aj/An-m)