- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Kamis, 31 Juli 2025 | 16:26 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Program Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu menjadi medium mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengatakan aspirasi rakyat tidak lagi tersaring lewat laporan administratif, melainkan disampaikan langsung dari warga kepada pemimpin daerah.
“Program ini dibuat agar masyarakat bisa menyampaikan langsung aspirasinya, tanpa perantara, tanpa takut, dan tanpa harus menunggu lama,” ujar Indah di Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, pada Rabu (30/7/2025).
Ia menegaskan bahwa banyak permasalahan masyarakat seringkali tidak tertangkap secara utuh jika hanya disampaikan lewat jalur birokrasi. Laporan yang disaring berjenjang kerap kehilangan makna dan urgensi lapangan.
“‘Sambat Bunda’ tidak cukup. Karena itu saya harus turun langsung. Tidak bisa hanya duduk di kantor menunggu laporan,” tegasnya.
Sejumlah persoalan disampaikan, mulai dari lambatnya pelayanan administrasi, sulitnya akses bantuan sosial, hingga harapan pembangunan jalan desa dan irigasi pertanian.
Indah mencatat keluhan warga secara langsung di bukunya. Beberapa permasalahan diselesaikan di tempat bersama camat dan kepala OPD terkait. Sisanya ditindaklanjuti dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.
Setor Madu menjadi simbol pemerintahan yang membumi dan terbuka, sekaligus antitesis dari pola komunikasi birokratis yang kaku. Program ini memperkuat kepercayaan masyarakat dan membuka ruang partisipasi yang sejati.
“Bukan gaya kami duduk di ruangan ber-AC menunggu laporan. Kami pilih turun ke bawah, karena suara rakyat tidak boleh terdistorsi oleh birokrasi,” kata Indah.
Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma,menambahkan bahwa pemimpin daerah harus hadir tidak hanya saat kampanye, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari warganya.
“Kita datang untuk melihat kenyataan, bukan sekadar menerima data. Karena realitas di lapangan sering kali berbeda dari laporan,” ujarnya.
Pemkab Lumajang berkomitmen menggelar Setor Madu di seluruh kecamatan. Dengan demikian, warga di pelosok pun mendapatkan ruang yang setara untuk menyuarakan harapan dan keluhan mereka secara langsung.
Salah satu warga, Siti Munawaroh (47), menyatakan rasa harunya bisa menyampaikan keluhan secara langsung kepada bupati.
“Biasanya ngeluh harus lewat banyak orang. Sekarang bisa ngomong sendiri. Didengarkan dan langsung dicatat,” tuturnya.
(MC Kab. Lumajang/Anby/An-m)