- Oleh MC KAB SLEMAN
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:57 WIB
:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Selasa, 5 Agustus 2025 | 20:25 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 200
Kubu Raya, InfoPublik – Sebanyak lima satuan pendidikan dasar yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Enam Sungai Ambawang mengikuti pelatihan Pola Pikir Tetap (PPT) menjadi Pola Pikir Bertumbuh (PPB).
Ketua KKG Kecamatan Sungai Ambawang, Kasianus, mengatakan, pelatihan ini menjadi agenda rutin bagi seluruh anggota Gugus Enam untuk menjawab dinamika program pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Pendidikan saat ini menuntut guru untuk berpikir terbuka dan selalu siap belajar. Intervensi pola pikir ini membantu guru melihat setiap kesulitan sebagai peluang untuk berkembang. Dengan demikian, kualitas pembelajaran akan meningkat dan berdampak positif pada prestasi siswa,” ujarnya usai membuka kegiatan di Gedung SDN 03 Cabang Kiri, Desa Korek, Selasa (5/8/2025).
Kasianus berharap para guru yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing dengan membagikan ilmu yang diperoleh kepada rekan sejawat.
Sementara itu, Ketua Gugus Enam Sungai Ambawang, Kusrini, menjelaskan, perubahan pola pikir guru merupakan langkah penting dalam menjawab tantangan pendidikan masa kini, terutama dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam atau deep learning.
“Guru-guru di Gugus Enam ini diharapkan tidak lagi menggunakan pola pikir tetap, tetapi mengadopsi pola pikir bertumbuh sehingga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan di sekolah masing-masing,” katanya.
Ia menegaskan bahwa guru bukan sekadar penyampai materi, melainkan juga fasilitator, motivator, dan inspirator bagi siswanya. Dengan pola pikir bertumbuh, guru akan selalu mencari cara terbaik untuk membimbing dan memotivasi siswa agar berani mencoba, pantang menyerah, dan siap menghadapi tantangan.
Salah satu peserta kegiatan, Eva Susanti, menyampaikan bahwa kegiatan ini baru menyelesaikan satu modul dari tujuh modul pelatihan. Meski masih tahap awal, ia menyambut baik program ini dan berkomitmen menerapkannya di sekolah.
“Kami mendapat banyak wawasan, baik secara teori maupun praktik, yang dapat diterapkan untuk membentuk generasi emas sejak dini. Tantangan pendidikan dapat dipecahkan bersama-sama dengan guru lainnya demi memberikan yang terbaik bagi anak didik,” ujarnya.
(ird/mckuburaya)