- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:55 WIB
: Perwakilan Bank Indonesia (BI) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Gubernur Kalsel (foto; MC Kasel)
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Kamis, 7 Agustus 2025 | 00:10 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 141
Banjarmasin, Infopublik - Bank Indonesia (BI) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali menyelenggarakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025 di Kalimantan Selatan sebagai wujud nyata kehadiran negara dalam menjamin akses layanan keuangan yang inklusif, khususnya di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).
Pelepasan tim ekspedisi dilakukan di Pelabuhan Penumpang Trisakti Banjarmasin oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, didampingi Forkopimda, pimpinan Bank Indonesia, serta perwakilan TNI AL.
“Ekspedisi ini bukan sekadar mendistribusikan uang, melainkan wujud keadilan ekonomi dan penguatan kedaulatan nasional hingga ke pelosok negeri,” ujar Gubernur, seraya menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi terhadap misi ini.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalsel, Fadjar Majardi, memaparkan bahwa ERB 2025 membawa tiga misi utama: peredaran Rupiah yang layak edar, edukasi cinta dan paham Rupiah, serta digitalisasi pembayaran lewat QRIS.
Sebanyak Rp6 miliar uang tunai dibawa untuk melayani penukaran uang lusuh di lima pulau sasaran yakn, Pulau Matasiri, Marabatuan, Kerayaan, Kerasian, dan Laut Timur.
TNI AL turut berperan strategis dalam ekspedisi ini, Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut, Laksda TNI Yayan Sofiyan, menyatakan kesiapan TNI AL mendukung penuh kegiatan ini dengan mengerahkan kapal patroli laut KRI Hiu-634.
“Rupiah adalah simbol kedaulatan. Kolaborasi ini adalah sinergi bela negara yang menguatkan posisi Rupiah di seluruh wilayah NKRI,” tegasnya.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 akan berlangsung selama 6–12 Agustus 2025, menempuh jarak 503 Nautical Miles.
Selain layanan kas keliling, ekspedisi ini juga menjadi momentum edukasi dan literasi keuangan yang menyasar pelajar, masyarakat pesisir, hingga pelaku UMKM.
Pemerintah daerah menilai program ini sebagai investasi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan mempererat ikatan antara negara dan rakyatnya. MC Kalsel/Fuz