- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:49 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 20K
Lumajang, InfoPublik – Kabupaten Lumajang mulai menapaki panggung pariwisata dunia berkat panorama alamnya yang masih alami, mulai dari megahnya Gunung Semeru, jernihnya Ranu Kumbolo, hingga eksotika Air Terjun Tumpak Sewu. Destinasi ini menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara, khususnya dari Eropa, yang mencari pengalaman otentik dan lanskap alami yang semakin jarang ditemukan di dunia.
Meski memiliki peluang besar, tantangan juga muncul, terutama dalam komunikasi lintas bahasa. Banyak pengelola destinasi dan pemandu wisata lokal belum fasih menggunakan bahasa internasional seperti Inggris, sehingga pelayanan kerap mengandalkan aplikasi penerjemah. Hal ini kadang mengurangi kehangatan interaksi dan menghambat pengalaman wisata yang optimal.
“Mereka mencari alam yang benar-benar asli, tanpa bangunan yang merusak eksotika lanskap. Lumajang punya keunggulan kompetitif di sini. Tapi, bahasa adalah kunci untuk membuka pintu pengalaman yang berkesan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati, melalui keterangan pers yang diterima pada Selasa (12/8/2025).
Menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Pariwisata meluncurkan program percepatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata. Program ini tidak hanya mengajarkan bahasa asing, tetapi juga keterampilan hospitality, teknik storytelling destinasi, dan pemahaman lintas budaya.
“Kita ingin pemandu tidak sekadar menjadi penerjemah, tapi juga sahabat perjalanan yang membuat wisatawan pulang membawa cerita indah tentang Lumajang,” tambah Yuli.
Program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menempatkan Lumajang sebagai destinasi unggulan dunia. Dengan SDM profesional, diharapkan akan tercipta efek domino seperti peningkatan okupansi penginapan, pertumbuhan UMKM, dan promosi gratis melalui unggahan wisatawan di media sosial.
Upaya peningkatan kompetensi ini dimulai sejak 2024 melalui kerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. Kolaborasi tersebut mencakup pembelajaran bahasa Indonesia dan Inggris, public speaking, sejarah budaya, hingga dokumentasi pengembangan pariwisata.
Ke depan, Dinas Pariwisata membuka peluang kolaborasi lanjutan dengan lembaga pendidikan, komunitas bahasa, dan relawan internasional untuk memperkaya wawasan global pelaku wisata lokal.
“Pariwisata adalah wajah daerah. Kalau wajah ini ramah, profesional, dan komunikatif, maka Lumajang akan menjadi cerita yang direkomendasikan di setiap sudut dunia,” pungkas Yuli.
(MC Kab. Lumajang/An-m)