Kementerian Lingkungan Hidup Luncurkan Operasi Modifikasi Cuaca di Kalsel untuk Tekan Risiko Karhutla

: Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLH, Dasrul Caniago (foto: MC Kalsel)


Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Jumat, 15 Agustus 2025 | 00:06 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 199


Banjarbaru, Infopublik - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Kalimantan Selatan sebagai langkah strategis pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus mengancam wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLH, Dasrul Caniago, mewakili Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup, menegaskan bahwa pelaksanaan OMC ini merupakan realisasi komitmen KLH sesuai janji Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, pada rapat koordinasi pengendalian karhutla 7 Agustus 2025 lalu.

“Saat itu Menteri menjanjikan dukungan pembiayaan dari KLH untuk pelaksanaan OMC di Kalsel, dan hari ini komitmen tersebut kita wujudkan,” ujar Dasrul  pada pembukaan kegiatan OMC di ruangan Swadarma Lanud Syamsudin Noor, Banjarbaru, pada Kamis (14/8/2025).

Menurut Dasrul, operasi ini dijadwalkan berlangsung selama 10 hari, terhitung sejak 13 Agustus 2025, dengan target dua kali penyemaian garam per hari. Pemilihan waktu ini didasarkan pada analisis para ahli yang menyatakan ketersediaan awan di Kalsel berada pada kondisi optimal.

“Secara ilmiah, garam yang digunakan bersifat higroskopis, yaitu menarik partikel air sehingga memicu proses pembentukan hujan,” jelasnya.

Berdasarkan data BPBD Kalsel, hingga 6 Agustus 2025 tercatat 140 hotspot dengan tingkat kepercayaan tinggi, dan luas lahan terbakar sementara mencapai 155 hektare. Secara nasional, catatan sementara menunjukkan lebih dari 11 ribu hektare (ha) lahan terbakar hingga pertengahan Agustus, termasuk kejadian besar di Riau pada Juli 2025 lalu.

“Angka ini bisa saja berubah karena kami masih melakukan verifikasi lapangan dengan TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat peduli api,” tambah Dasrul.

Ia menegaskan, OMC merupakan langkah pencegahan agar api tidak meluas. Namun, upaya ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh KLHK.

“Pengendalian karhutla membutuhkan kolaborasi lintas sektor. BMKG punya peran vital dalam analisis cuaca, tetapi tidak bisa melakukan penyemaian sendiri. Karena itu, semua pihak harus saling mendukung,” tegas Dasrul. MC Kalsel/Fuz

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:55 WIB
Pemprov Kalsel Libatkan 242 Puskesmas dalam Layanan Cek Kesehatan Gratis CKG
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:35 WIB
Pemprov Kalsel - BKN Teken Komitmen Bersama Akselerasi Manajemen Talenta ASN
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:26 WIB
Kalsel Jadi Provinsi Pertama Gelar Penilaian Serentak Keamanan Informasi di 13 Kabupaten/Kota
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:22 WIB
Dispersip Kalsel Angkat Karya Ahmad Barjie dalam Bedah Buku Sejarah Banjar
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:52 WIB
Pasar Murah Disperindag Balangan Diserbu Warga Kusambi Hulu
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 14:31 WIB
Pengembangan Layanan Newborn Screening Labkes Kalsel Didukung Kementerian Kesehatan
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 10:04 WIB
BRIDA Kalsel Bahas Rancangan Kerja Sama Pengelolaan Kebun Raya Banua dengan Pihak Ketiga
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 09:59 WIB
Putra Putri Pariwisata Nusantara 2025 Asal Kalsel Disambut Hangat Saat Kembali
-->