- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:43 WIB
: Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra (tiga dari kanan) didampingi Wakil Bupati Gede Supriatna (dua dari kanan) memecahkan kelapa sebagai bentuk peluncuran kendaraan untuk membantu penanganan sampah dan lingkungan di Kabupaten Buleleng hasil dari pengadaan tahun 2025 di TPA Bengkala, Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Minggu (17/8/2025)..
Oleh MC KAB BULELENG, Senin, 18 Agustus 2025 | 10:19 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 179
Buleleng, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Buleleng mempertegas komitmennya dalam penanganan sampah dengan meluncurkan sejumlah truk dan alat berat baru di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala, Minggu (17/8/2025).
Investasi alat berat pengelolaan sampah senilai Rp5,4 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 ini diharapkan menjadi solusi percepatan pengangkutan sampah ke TPA.
Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengatakan, bahwa anggaran sebesar itu mencerminkan keseriusan pemkab.
"Ini komitmen nyata untuk memperlancar pengangkutan sampah dari fasilitas umum dan titik terkumpul lainnya menuju TPA Bengkala," ujarnya. Dengan armada baru, masyarakat kembali diperbolehkan membuang sampah langsung ke TPA, meski terbatas pada jam operasional tertentu.
Namun, Sutjidra mengingatkan bahwa kapasitas TPA seluas 8 hektar (dengan sisa 3 hektar) suatu hari akan penuh. Solusi jangka panjang seperti kerja sama teknologi pengelolaan sampah dengan Jepang sedang dikaji untuk mengatasi ancaman ini.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng, Gede Putra Aryana, memaparkan rincian investasi alat berat pengelolaan sampah.
Dana Rp5,4 miliar digunakan untuk pengadaan satu unit truk Amroll, lima unit truk Lorry Hook Container (LHC)—tiga di antaranya masih dalam pengiriman—dan satu bulldozer.
"Alat-alat ini akan didistribusikan ke 12 Transfer Depo di Buleleng, termasuk Seririt, Kalisem, dan Singaraja. "Bulldozer berfungsi meratakan kontur lahan TPA agar akses pengangkutan lebih efisien," kata Aryana.
Di sisi hulu, Aryana menegaskan bahwa edukasi masyarakat menjadi kunci mendesak.
"Sosialisasi pemilahan sampah organik dan plastik di sumber sangat urgen. Ke depan, hanya sampah residu yang seharusnya masuk TPA," tegasnya. (MC Kab. Buleleng/dra)