- Oleh MC PROV RIAU
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:16 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 20 Agustus 2025 | 02:01 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 128
Pekanbaru, InfoPublik – Letak geografis Riau yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka menjadikan provinsi ini sangat strategis dalam kancah perdagangan internasional. Selat Malaka merupakan salah satu jalur tersibuk di dunia, dengan ribuan kapal yang melintasi jalur tersebut setiap harinya membawa seperempat perdagangan dunia.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan bahwa posisi strategis ini membuat Riau tidak hanya berperan sebagai bagian penting dari Indonesia, tetapi juga menjadi pintu gerbang global yang menghubungkan Asia dengan dunia. Potensi tersebut, menurutnya, harus dimanfaatkan untuk menarik investasi yang lebih luas di berbagai sektor.
“Riau adalah tempat yang aman, tertib, dan memiliki kapasitas hukum yang kuat. Pemerintah pusat maupun daerah mendukung penuh upaya membuka ruang investasi. Saya ingin mengajak semua pihak melihat Riau bukan hanya sebagai provinsi, tetapi sebagai masa depan bisnis dan investasi di Sumatera,” ujar Gubernur Wahid pada acara Riau Investment Forum di Pekanbaru, Selasa (19/8/2025).
Ia menjelaskan, sumber daya alam Riau sangat melimpah, mulai dari pertambangan dan migas, perkebunan kelapa sawit dan karet, hingga kehutanan industri bernilai tinggi. Seluruh potensi tersebut, katanya, masih terbuka untuk dikembangkan melalui hilirisasi.
“Forum ini diharapkan dapat melahirkan kerja sama konkret. Dari potensi mentah kita ubah menjadi keuntungan bersama melalui produksi bernilai tambah,” jelasnya.
Gubernur Wahid menekankan bahwa hilirisasi merupakan kunci pembangunan ekonomi Riau di masa depan. Strategi ini dinilai mampu menciptakan perekonomian berkelanjutan yang ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan hilirisasi, kita tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi mengubahnya menjadi produk bernilai tinggi. Inilah jalan menuju ekonomi berdaya saing,” tegasnya.
Selain hilirisasi, Gubernur Wahid juga menyoroti peluang investasi baru di sektor perdagangan karbon. Ia menyebutkan, ekosistem hutan Riau yang luas berpotensi besar menjadi basis pengembangan karbon kredit.
“Karbon kredit akan menjadi peluang investasi terbarukan yang Insyaallah kita kembangkan di Riau,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gubernur berharap forum investasi ini dapat membuka pintu kerja sama jangka panjang dengan para mitra strategis. Ia menegaskan bahwa keberhasilan investasi di Riau akan memberikan manfaat nyata, tidak hanya bagi investor, tetapi juga masyarakat luas.
“Tanamkan investasi di Riau, ikutlah bersama kami dalam proses hilirisasi. Mari kita raih manfaat yang nyata bagi masyarakat Riau, bangsa Indonesia, dan dunia internasional,” pungkasnya.