- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:55 WIB
: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel) Fadjar Majardi (tengah) (foto: MC Kalsel)
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Kamis, 21 Agustus 2025 | 11:48 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 151
Banjarmasin, Infopublik - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Perwakilan BI Kalsel, Fadjar Majardi, menyatakan, BI tidak hanya berfokus pada kebijakan moneter, melainkan juga mendorong penguatan transaksi pembayaran, perdagangan, investasi, dan pariwisata. Upaya tersebut sejalan dengan agenda transformasi ekonomi nasional maupun daerah.
“BI itu sebenarnya tugasnya menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, kami bersama stakeholder terkait terus memperkuat ekosistem pembayaran digital, mendorong investasi, dan membuka peluang perdagangan agar ekonomi Kalsel semakin tumbuh,” ujar Fadjar.dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) di salah satu restoran di Banjarmasin, Selasa (19/8/2025).
Ia menjelaskan, dalam waktu dekat akan digelar sejumlah kegiatan strategis untuk memperkuat perekonomian Banua. Rangkaian agenda ini dimulai sejak Agustus hingga Oktober 2025, dengan melibatkan pemerintah daerah, pelaku usaha, serta perusahaan jasa pembayaran.
Salah satunya adalah Pamor Borneo 2025 pada tanggal 21-24 Agustus, kemudian Investment and Trade Expo yang akan berlangsung pada 4–5 Oktober 2025. Ajang tersebut akan menjadi sarana promosi perdagangan, investasi, dan pariwisata, tidak hanya di Kalsel tetapi juga di wilayah Kalimantan secara luas.
“Di kegiatan itu, kami akan menawarkan proyek-proyek investasi potensial dari Kalsel, bahkan juga dari provinsi lain di Kalimantan. Harapannya, investor bisa melihat langsung potensi dan tidak lagi ragu untuk menanamkan modalnya,” jelasnya.
Selain pameran investasi, BI bersama mitra strategis juga menyiapkan program untuk mendorong ekspor, memperkuat pelaku UMKM, hingga promosi pariwisata. Menurut Fadjar, seluruh rangkaian kegiatan tersebut mengacu pada tiga pilar utama, yakni perdagangan, investasi, dan pariwisata.
“Harapannya, semakin banyak investor yang datang, semakin kuat pula daya dorong ekonomi Kalimantan Selatan. Dengan begitu, masyarakat juga akan merasakan dampak positifnya,” tegas Fadjar.
Ia menambahkan, forum-forum diskusi seperti BBM juga penting agar media, pemerintah, dan pelaku usaha memiliki pemahaman bersama tentang arah transformasi ekonomi daerah.
“Judul besarnya adalah Transforming Kalimantan. Jadi kita ingin mengidentifikasi potensi sekaligus tantangan, lalu mencari solusi bersama. Dengan begitu, Kalimantan Selatan bisa lebih siap menyongsong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Fajar. MC Kalsel/Fuz