- Oleh MC KAB RAJA AMPAT
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:15 WIB
: Wakil Bupati Raja Ampat, Mansyur Syahdan (tengah) membuka rapat koordinasi penentuan lokasi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Wayag Kantor Bupati Raja Ampat, Selasa (19/8/2025). Rapat koordinasi tersebut dihadiri Sekertaris Daerah Raja Ampat, Yusuf Salim, (Kiri) dan Dandim 1805/Raja Ampat, Letkol Czi Tri Wibowo Angga Astono (kanan) untuk penentuan titik lokasi pembangunan dapur MBG di Raja Ampat untuk suksesnya program makan bergizi. (foto: MC.Kab Raja Ampat / Salahudin Sarkasi)
Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Kamis, 21 Agustus 2025 | 23:48 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 137
Raja Ampat, InfoPublik — Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menggelar rapat koordinasi penentuan lokasi dapur sehat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Raja Ampat, Yusuf Salim, di Aula Wayag, Kantor Bupati Raja Ampat, pada Selasa (19/8/2025).
“Kami berupaya agar setiap masyarakat, baik di pulau besar maupun kecil, mendapatkan akses yang sama terhadap gizi yang layak melalui program dapur sehat MBG,” ujar Sekda Raja Ampat.
Program MBG bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang sehat, bergizi, dan berkelanjutan. Namun, kondisi geografis Raja Ampat yang terdiri dari ribuan pulau menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam distribusi pangan dan akses masyarakat.
Dandim 1805 Raja Ampat, Letkol Czi Tri Wibowo Angga Astono, menjelaskan pemetaan lokasi dilakukan dengan membagi dapur sehat menjadi dua kategori. Dapur sentral di Kota Waisai dirancang melayani 2.500–3.000 jiwa, sementara dapur satelit di kampung-kampung melayani sekitar 600 jiwa.
Kepala Satuan Pelayanan Gizi (SPPG) Raja Ampat, Ivander Oisiri, menambahkan bahwa saat ini penentuan lokasi dapur sehat masih dalam tahap survei lapangan. Empat dapur telah terdaftar, yakni tiga di Waisai dan satu di Kabare. Menurutnya, dapur sehat harus memenuhi syarat antara lain status tanah yang clear and clean, ketersediaan air bersih, pasokan listrik, serta jarak distribusi idealnya 30–45 menit.
Selain sebagai pusat penyedia gizi, dapur sehat MBG juga diharapkan menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok perempuan, dalam pengelolaan pangan lokal. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menekan angka stunting sekaligus memperkuat ekonomi keluarga dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Raja Ampat. MC.Kab.Raja Ampat/Penta Nila Juwita