TPPS Sleman Tekan Angka Stunting di Berbah hingga Turun Jadi 2,95 Persen

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 21 Agustus 2025 | 10:10 WIB - Redaktur: Juli - 112


Sleman, InfoPublik – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman, R. Ay. Sri Hapsari Suprobo Dewi, menghadiri kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kapanewon Berbah, Selasa (19/8/2025). Acara yang berlangsung di Pendopo Kepanjen Berbah tersebut menyoroti capaian signifikan penurunan angka stunting di wilayah setempat.

Pembentukan TPPS merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 sebagai strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting. TPPS berperan mengoordinasikan dan menyinergikan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat, dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.

Dalam paparannya, Wabup Sleman menyampaikan salah satu program yang diusung pemerintah adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Program ini menghubungkan orang tua asuh, yang berasal dari BUMN, BUMD, swasta, akademisi, LSM, maupun individu, dengan keluarga berisiko stunting seperti ibu hamil, ibu menyusui, serta balita di bawah usia 23 bulan (baduta).

“GENTING berbasis gotong royong untuk memastikan keluarga berisiko stunting mendapatkan dukungan yang tepat. Dengan kolaborasi lintas sektor, kita optimistis angka stunting di Sleman terus menurun,” terang Danang.

Hasil positif terlihat nyata di Kapanewon Berbah. Berdasarkan data, jumlah kasus stunting pada 2020 mencapai 262 anak atau 7,78 persen. Angka tersebut berhasil ditekan hingga menjadi 90 kasus atau 2,95 persen pada 2024.

“Penurunan ini adalah hasil kerja keras pemerintah kapanewon, forpim, lembaga, kader kesehatan, dan masyarakat yang bergerak bersama,” ungkap Panewu Berbah, Djaka Sumarsana.

Selain GENTING, Kapanewon Berbah juga mengembangkan program Gerakan Terpadu Penanggulangan Stunting (GARDU PENTING). Program ini dirancang untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari tingkat kapanewon hingga padukuhan. Fokusnya meliputi perencanaan berbasis data, pemberdayaan kader, edukasi gizi, pemberian makanan tambahan, hingga forum pembelajaran masyarakat seperti embug stunting, sambang posyandu, dan kelas ibu balita.

“GARDU PENTING bukan sekadar intervensi gizi, tetapi juga sarana edukasi untuk membangun kesadaran gizi, pola asuh, dan perilaku hidup sehat di masyarakat,” jelas Djaka.

Dengan capaian ini, Pemerintah Kabupaten Sleman berharap angka stunting terus menurun secara berkelanjutan melalui sinergi program nasional dan inisiatif lokal yang berbasis pemberdayaan masyarakat.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 14:42 WIB
Warga Sleman Didorong Mandiri Air Lewat Program AMPL Berbasis Hujan
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 13:42 WIB
Dorong UMKM Naik Kelas, Sleman Gelar Program Inkubator Kewirausahaan
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 12:19 WIB
Ritual Umbul Puja Mantra #2 Digelar di Candi Kedulan Sleman
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:50 WIB
Singkong Sleman Menembus Batas Rasa, Jadi Camilan Premium nan Kreatif
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:27 WIB
KKN UPY dan UMKM Banyuraden Bersinergi Kembangkan Olahan Keripik Pisang
-->