- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:59 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 75
Pekanbaru, InfoPublik – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, melakukan kunjungan ke Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pembina Pekanbaru, Jalan Segar Nomor 46, Tenayan Raya, Senin (25/8/2025).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Jelajah Anak Riau (AnRi) 2025, sebuah pekan edukasi dan kreativitas bertema “Sekolahku dan temanku adalah tempat aman untuk belajar, pengembangan minat, bakat, dan berinovasi menuju Indonesia Emas 2045.”
Dalam sambutannya, Henny Wahid menyebut kegiatan ini sebagai terobosan edukatif yang memberi ruang bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengenal budaya lokal, sejarah, dan nilai kebangsaan secara langsung dan menyenangkan.
“Melihat bakat dan keterampilan anak-anak istimewa ini, saya merasa sangat bangga. Mereka mampu menghadirkan karya yang InsyaAllah bisa berkontribusi pada seni budaya Riau,” ujarnya.
Ia mencontohkan karya batik yang digunakan para guru, yang menurutnya kemungkinan besar merupakan hasil kreasi siswa SLBN Pembina Pekanbaru.
Menurut Henny, anak-anak istimewa merupakan sumber inspirasi dan harus difasilitasi sesuai kebutuhan khususnya, bukan diperlakukan seolah-olah hanya bisa dibantu.
“Pesan saya satu, perlakukanlah anak-anak ini sebagai manusia pada umumnya. Mereka juga ingin punya kebanggaan tersendiri. Fasilitasi kebutuhan mereka, dan InsyaAllah mereka bisa berkarya jauh lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SLBN Pembina Pekanbaru, Moelyo Eko Suseno, menyampaikan sekolah tersebut melayani 305 peserta didik berkebutuhan khusus, meliputi tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan autis.
Ia menambahkan, SLBN Pembina Pekanbaru telah menorehkan banyak prestasi tingkat nasional dan internasional. Ke depan, sekolah juga tengah menyiapkan pengembangan program vokasi berbasis UMKM untuk siswa dan alumni, seperti membatik, otomotif (cucian motor), tata busana (menjahit), hortikultura (tanaman hias), hingga barbershop.
“Kami ingin seluruh program vokasi di sekolah ini melahirkan UMKM mandiri, agar anak-anak bisa berkarya dan berdaya secara ekonomi,” ujar Eko.
(Mediacenter Riau/nb)